ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
09 Juli 2012, 14:07

Siap ataupun Tidak, Harus Maju

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dilihat dari hasilnya, program ini memiliki beberapa kelebihan. Diantaranya peserta mendapat suasana baru ketika menjalani proses pelatihan menuju Pimnas. Hal ini dikarenakan umumnya kegiatan ini selalu digelar di sekitar lingkungan penyelenggara Pimnas yang akan berlangsung.

Lebih lanjut, kegiatan Pimnas sendiri belum pernah menempatkan ITS sebagai tuan rumah penyelenggaraan. ”Praktis, proses camp akan dijalani di luar kota,” terang Bintang Wahyu Syah, salah satu panitia Pimnas yang ditunjuk BEM ITS.

Selain itu, kesiapan tiap anggota tim pun akan lebih teruji ketika mereka menjalani program ini. Karena, kondisinya akan berbeda 180 derajat dibanding ketika mereka melakukan pelatihan di lingkungan kampus. ”Mereka akan digembleng lebih intens sejak awal sehingga dapat memaksimalkan peluang yang ada,” tambahnya.

Di sisi lain, menurut para peserta, kegiatan ini dirasa mampu mengakselerasi kebutuhan mereka sebelum masuk ke panggung Pimnas yang sesungguhnya. ”Setelah camp berlangsung, performa slide presentasi kami membaik, sesi tanya jawab pun membantu kami mengenali beragam pertanyaan yang akan muncul,” ujar Gilang Maulana Abdi, salah satu peserta Pimnas.

Tak hanya itu, ia juga menambahkan, kegiatan ini dapat menjadi penguat peran dosen pembimbing pada sebuah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). ”Dosen pembimbing memiliki arti penting, mereka membantu kami menyelami program yang diusung secara lebih mendalam,” tandas Gilang.

Namun demikian, bukan berarti tidak ada kendala dalam persipan ini. Mulai dari kesiapan mental, fisik, hingga hal-hal teknis yang masih perlu diberi pembinaan yang lebih intens.

Perbedaan disiplin ilmu dengan program kreativitas yang diusung merupakan contoh lain dari kendala yang ada.  Celakanya, banyak dari mereka yang baru menyadari hal itu sesampainya pada program camp ini.

”Setelah camp berjalan, di sesi tanya jawab dengan juri ITS, banyak evaluasi yang perlu kami perbaiki,” ucap Muhyiddin Azmi, peserta Pimnas bidang PKM- Gagasan Tertulis (GT) ini. Alhasil, data yang mereka dapatkan minim dan menjadi kendala yang sering terbesit di pikiran para peserta.

Akibatnya, mereka harus rela ‘dibantai’ oleh para juri ITS saat camp berlangsung. Cara-cara perhitungan serta aplikasi program pun tak jarang ditanyakan ketika para juri melakukan koreksi.

Namun demikian, mereka tetap senang menjalani semua proses tersebut. Seperti yang dilakukan Gilang Maulana Abdi beserta timnya, mereka terlihat ceria dalam menjalani proses penggejotan menjelang Pimnas XXV ini. ”Yang penting adalah ketulusan dalam menjalankan program, mereka yang seriuslah yang akan lolos nantinya,” tutup mahasiswa Jurusan Statistika tersebut. (man/nir)

Berita Terkait