ITS News

Rabu, 17 Desember 2025
13 Juni 2012, 19:06

ITS Mulai Bekali Mahasiswa PBSB

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kegiatan yang akan berlangsung tiga minggu itu disambut langsung oleh Prof Dr Ing Ir Herman Sasongko DEA, Pembantu Rektor 1 bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS. Sedangkan dari Kementrian Agama RI diwakilkan oleh Ahmad Rusdi MPd, Kepala Seksi Kurikulum Pendidikan Pesantren Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam.

Selama Pre-University yang dimulai Kamis (14/6), setiap peserta PBSB akan dibekali dengan beberapa materi, meliputi bahasa Inggris, matematika, fisika, dan komputer. Tujuannya, agar kualitas dan kemampuan peserta mampu meningkat di samping memperkuat mata kuliah dasar.

Kegiatan tersebut juga berguna untuk membantu beradaptasi dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi. Baik terkait akademik, strategi pembelajaran, maupun pengenalan tradisi keilmuan dan lingkungan kampus. Hal itu dikarenakan mereka akan berada di asrama mahasiswa ITS selama satu tahun.

Para penerima PBSB ITS sendiri merupakan santri-santri prestatif yang telah lolos seleksi oleh tim yang dibentuk Kementrian Agama dan Perguruan Tinggi. Tes yang dilaksanakan meliputi tes tulis berupa soal-soal Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). ”Hampir mirip seperti soal-soal Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN),” tegas Ahmad.

Ia menambahkan, setiap penerima PBSB pun sudah melalui tes wawasan kepesantrenan. Hal ini sebagai bentuk ujian untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dasar selama di pesantren. Materi yang diujikan berupa fiqh, tauhid, bahasa Arab dan keilmuan agama Islam lainnya.

Selama kurun waktu delapan tahun pelaksanaan PBSB, tercatat sebanyak 365 orang santri yang sudah berkuliah di ITS. Mereka itulah yang dipercaya mampu mencapai tujuan yang diharapkan oleh pihak Kementrian Agama dan PTN. ”Menjadi sumber daya manusia bermutu untuk mewujudkan visi pondok pesantren sebagai center of civilization (pusat peradaban),” jelasnya.

Apalagi hal tersebut juga ditunjang dengan adanya dana beasiswa berupa biaya pendidikan, biaya hidup, dan tunjangan operasional. Sehingga, mampu membantu pelaksanaan kegiatan pembinaan dan peningkatan kualitas diri yang diselenggarakan oleh Kementrian Agama dan Community of Santri Scholar Ministry of Religious Affair (CSS-MoRA). (qly/esy)

Berita Terkait