”Kalau pelatihan teori sebelumnya kami memantapkan diri untuk menjadi volunteer, sekarang kami menambah kemampuan,” ujar Novrizal Putra Aulia, Ketua Mahagana ITS. Ketika tiba di lokasi pelatihan, 33 peserta ini mempelajari beberapa teori sebelum melakukan simulasi. Baru pada hari ketiga, mereka melakukan simulasi total selama hampir sehari penuh.
Belajar navigasi mengawali latihan mereka pada Sabtu (19/5). ”Kami menentukan derajat dan kordinat posisi kami di hutan dengan membidik suatu objek,” terang mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan ini. Tak hanya itu, pencarian orang hilang dengan teknik jalur kompas juga mereka pelajari. ”Konsepnya, kami menentukan seberapa jauh harus menyusuri jalan, apa pun rintangan yang ada di depan harus dilewati, misalnya gunung,” pria yang kerap disapa Rizal ini menambahkan.
Usai itu, tim Mahagana menyusuri daerah simulasi layaknya tim SAR yang terjun ke lokasi bencana. Untuk sesi ini, Tim Basarnas menyiapkan langsung konsep serta skenario bencana alamya lengkap dengan korbanya. ”Kami memiliki potensi untuk bidang ini. Seperti pertolongan pertama yang sifatnya fundamental,” ungkap mahasiswa angkatan 2010 ini melanjutkan.
Yunus Zarkati K, ketua panitia pelatihan mengatakan bahwa tim Mahagana ITS masih memerlukan ilmu di bidang pertolongan pertama. ”Selanjutnya kami berencana mengadakan pelatihan mengenai pertolongan pertama dan penyisiran di wilayah tebing,” ujar Yunus. (set/fz)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung