Dalam babak ketiga ini Tim DOME dari Universitas Muhamadiyah Malang (UMM) mencatat waktu laga terbaik. Tim ini mampu menyelesaikan misi mematikan lilin dalam waktu 238 detik dan kembali ke home dalam waktu 34 detik. Pada babak sebelumnya, Tim DOME tidak mampu menyelesaikan misi mematikan lilin. Praktis, tim ini menjadi salah satu tim yang berhasil menyelesaikan pertandingan dalam dua babak dari tiga babak yang digelar.
Tim lainnya yang berhasil mematikan lilin pada babak ketiga adalah EILERO dari PENS. Robot tim ini mencetak waktu tempuh yang sangat singkat untuk mematikan lilin yaitu 50 detik. Namun, EILERO tidak mampu meyelesaikan lomba dengan kembali ke home.
Hal serupa juga terjadi pada babak kedua. Tim EILERO mampu mematikan lilin dengan waktu yang dibutuhkan 159 detik. Namun, ia juga tidak mampu kembali ke garis awal.
Tim lain yang juga menunjukan kebolehannya dalam menyelesaikan misi adalah Ulil Albab dari Politeknik Negeri Malang (Polinema). Tim Ulil Albab dengan cemerlang mampu menyelesaikan misi mematikan lilin dan kembali ke home pada babak pertama dan kedua.
Pada babak pertama, tim ini membutuhkan waktu 89 detik untuk mematikan lilin dan 60 detik untuk kembali ke garis awal. Sedangkan pada babak kedua, Ulil Albab membutuhkan waktu 160 detik untuk memadamkan api dan 80 detik untuk kembali ke garis awal. Praktis, ketiga tim ini akan mewakili regional IV ke tingkat nasional yang akan diadakan di Bandung Juni mendatang.
Kerusakan Sensor Hambat Victory ITS
Tim Victory dari ITS gagal melanjutkan kontes ke tingkat nasional. Beberapa hal dituding menjadi penyebab ketidakberhasilan ini. Pada babak pertama, kerusakan sensor cahaya pada robot mengakibatkan robot kehabisan waktu untuk menyelesaikan misi.
Selanjutnya, pada babak kedua dan ketiga, Victory juga gagal meraih angka. Muhammad Syaiful Arif, anggota tim menyebutkan bahwa kegagalan timnya dikarenakan perbedaan karpet yang digunakan ketika latihan dan ketika kontes. Padahal, ia mengaku bahwa pada saat latihan robot Victory mampu memberi penampilan yang sempurna. "Kondisi latihan dan medan juang berbeda," ujar Arif.
Arif tidak patah semangat, Ia mengatakan akan berupaya lebih baik lagi pada kontes tahun depan. Ia optimis, timnya akan tampil sebagai tim terbaik pada gelaran KRCI 2013. "Keep fighting aja buat tahun depan," katanya mantap. (ram/izz)
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas