ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
01 Mei 2012, 13:05

Pustaka Merah Putih, Bakal Calon UKM

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Maret lalu, isu yang cukup hangat tentang keberadaan PMP adalah cikal bakalnya menjadi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Namun, sekarang komunitas ini seolah banting setir menjadi UKM.

Muhlas Hanif Wigananda, penggerak PMP menyatakan gagasan tersebut berawal dari ajakan diskusi tentang keberadaan komunitas tersebut bersama pihak birokrasi ITS. "Birokrasi mendukung terbentuknya wadah untuk mengembangkan karakter kebangsaan di ITS, PMP termasuk dalam wadah yang dicari selama ini," ujar Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil.

Ibarat sebuah ceruk pasar, yakni potensi yang belum dimanfaatkan, PMP harus dikembangkan di ITS. Namun, sesuai dengan peraturan, birokrasi dapat memberi dukungan hanya untuk komunitas yang tergabung dalam ormawa ITS. ”Kami segera membicarakan hal itu, dan dari sisi positifnya, UKM lebih cocok,” lanjut Muhlas.

Menurut mahasiswa angkatan 2008 ini, meski tidak independen, keberlanjutan PMP di masa depan lebih jelas ketika menjadi UKM. Sebab, dengan menjadi sebuah UKM, sebuah komunitas menjadi lebih diakui, populer, dan lebih jelas statusnya dalam Keluarga Mahasiswa (KM) ITS.  ”Sehingga, misi kami menjangkau seluruh mahasiswa jadi lebih terbuka,” ujarnya.

Sedangkan, jika menjadi LSM, PMP harus lebih siap untuk berjuang sendiri. Mulai dari dana hingga SDM. Dengan menjadi LSM, PMP juga dituntut harus lebih independen. ”Sebagai LSM maupun UKM, itu hanya sebuah tools untuk berbagi kemanfaatan,” tegasnya.

Saat ini, anggota PMP telah mencapai 30 orang, sehingga telah memenuhi batas minimal sebuah komunitas dapat menjadi UKM, yakni 20 orang anggota. Tidak serta merta dapat menjadi bagian dari Lembaga Minat dan Bakat (LMB), terdapat dua sidang LMB yang harus ditempuh untuk komunitas ini.

Sebelum sidang pertama, PMP harus sudah memiliki sebuah struktur organisasi dan memenuhi persyaratan menjadi bagian LMB. Usai berkutat dengan sidang tersebut, PMP menjadi calon UKM dan berkesempatan untuk dibimbing oleh salah satu UKM dalam bidang serupa. Pembimbingan tersebut dilakukan hingga dihelat sidang kedua LMB pada Agustus mendatang.

Muhlas turut berharap, seluruh KM ITS bijak memandang inisiasi kegiatan baru tersebut. Menurutnya, dengan menjadi UKM, PMP dapat berjalan tanpa pengaruh politik dan bebas merekrut anggota baru. (fin/esy)

Berita Terkait