ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
29 April 2012, 11:04

Dari Sajian Neraka Hingga Tas Recycle

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tenda-tenda berjejer rapi mengisi seluruh sisi jalan. Ada yang menjajakan makanan. Mulai dari jajanan pasar hingga makanan berat. Ada pula yang menawarkan aneka minuman menyegarkan. Semua terlihat antusias berpartisipasi dalam event penutup Red Euphoria Month (REM) BEM FTI ITS yang kedua.

Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (Himatekk) misalnya, membuka stan unik dengan menu sajian dari neraka. Beberapa di antaranya adalah teh tarik pocong, bloody on spaghety, dan macroni setan. Bunarendang dari D3 Teknik Mesin dan nasi goreng guling dari mini cafe Teknik Fisika juga mewarnai bazar kali ini.

Kreativitas mahasiswa tidak berhenti sampai di situ. Stan-stan bukan hanya diisi oleh makanan dan minuman. Beberapa stan sengaja menghadirkan pernak-pernik. Stan lain turut pula menjual pakaian, tas, dan berbagai produk unik lainnya.

Contohnya Rebable, tim yang menempati posisi ketiga pada perlombaan Recycle Art ITS Expo juga mengisi bazar. Produk-produknya kreatifnya berupa tas hingga map terbuat dari bahan-bahan recycle seperti, karung goni, kain perca, bahkan kardus bekas.

”Saya ingin turut meramaikan sekaligus memperkenalkan produk ini pada para pengunjung,” ujar Derivani Nur Widodo, salah satu pemilik stan Rebable. Selain Rebable, sisi lain juga dihiasi oleh stan Kaos Buatanmu. Mereka menyediakan desain baju on the spot dan langsung jadi.

Salah satu stan yang cukup banyak menyedot perhatian pengunjung adalah Lomba Teriak Gratis dari Teknik Fisika. Para pengunjung terlihat berteriak sekeras-kerasnya di depan sound level meter.

”Pengunjung yang intensitas suara teriakannya melebihi 110 dB akan mendapat minuman gratis,” jelas Muhammad Zulizar Baihaqie. Tidak heran, susana acara semakin heboh dengan banyaknya pengunjung yang berusaha berteriak sekeras-kerasnya.

Bazar dibuka hingga akhir acara FTI Fun Day. Para pengunjung berhak memberikan voting yang akan menentukan stan mana yang menjadi favorit mereka. (ken/esy)

Berita Terkait