Pekan ini menjadi pekan yang ramai. Kemeriahan ITS Expo baru dimulai. Maka tak heran jika mahasiswa maupun masyarakat umum dapat menikmati aneka hiburan. Termasuk di dalamnya, hiburan untuk menguji adrenalin pengunjung ketika memasuki Lumbung Berhantu.

"Jaman dulu nenek moyang kita sangat percaya hal mistis. Selain jadi hiburan, lumbung ini juga berusaha mengenalkan pengunjung bahwa hal-hal seperti itu benar-benar ada," tutur Ro’du Dhuha A, penanggung jawab Lumbung Berhantu. Namun tak perlu khawatir. Semua hantu di dalam lumbung adalah manusia, meskipun rupa mereka dibuat sepersis mungkin dengan hantu-hantu yang terkesan menakutkan.

Ukuran lumbung ini tak terlalu besar, namun cukup membingungkan untuk dilewati. Apalagi dalam kondisi ketakutan. Dengan tiket seharga Rp 5.000, pengunjung dapat memasuki lumbung dengan satu atau dua orang pengunjung lainnya. "Normalnya, satu kali masuk melewati lumbung itu selama lima menit," ujar mahasiswi Jurusan Teknik Lingkungan ini menambahkan.

Walau begitu, Soraya Firdausi mengalami hal yang tak biasa. Mahasiswi Jurusan Kimia ini melewati lumbung selama lebih dari lima menit bersama seorang rekannya, Ismi Zharia. Sebab sesaat setelah memasuki lumbung, mereka berlari keluar melalui pintu masuk. Sayangnya, mereka harus tetap masuk kembali untuk melanjutkan perjalanan. Tak ayal, jeritan ketakutan pun memecahkan malam di halaman Grha Sepuluh Nopember kala itu.

"Saya takut. Pocongnya sampai saya jambakin," seru Soraya yang masih terengah-engah. Cerita mengenai sang pocong masih teringat jelas di benaknya. Bagi Ismi dan Soraya, pengalaman kali itu terasa seru dan memuaskan.

Namun hal berbeda dirasakan oleh Hiddali dan Deny Wahyu. Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan ini sama sekali tak merasakan ketakutan. "Kami kurang kaget, mungkin pengaruh sound-nya. Hantunya malah kita dorong-dorong," cerita Hiddali terbahak-bahak. Memang tak sedikit pengunjung yang dibuat penasaran akan isi Lumbung Berhantu tersebut.

Selama ITS Expo berlangsung, stan Lumbung Berhantu akan tetap dibuka untuk mahasiswa dan masyarakat umum. Tak hanya itu, pergelaran seni, permainan tradisional, dan stan jenis lainnya masih tetap meramaikan malam. (set/esy)