ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
09 April 2012, 08:04

Seminar Aplikasi Teknologi, Bentuk Berbagi HMMT

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Melalui salah satu program kerja Himpunan Mahasiswa Teknik Material dan Metalurgi (HMMT) inilah yang menjadi media hal itu. Suatu kontribusi konkrit yang diberikan kepada masyarakat sebagai suatu pengabdian. Alternatifnya yaitu melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan agar mampu diaplikasikan oleh masyarakat.

Sebuah kesempatan inilah yang membuat HMMT mengadakan seminar tentang teknologi alat pencetak paving. Seminar itu dihadiri oleh masyarakat yang dahulu bermata pencaharian pembuat paving. Saat ini mereka sudah mulai beralih mata pencaharian menjadi petani. "Hal inilah yang memberikan semangat lebih kepada kami," ungkap Rieco Malik Darmawan, ketua pelaksana Social Development and Technology (Solvent).

Menurut Rieco, sosialisasi seputar alat pencetak paving ini bertujuan agar lebih membantu masyarakat untuk tetap memproduksi paving. Pasalnya, saat ini banyak di antara masyarakat di sana yang menutup usaha membuat pavingnya dikarenakan faktor biaya.

Bertempatkan di Balai Kelurahan Pakal itulah masyarakat berkumpul untuk meramaikannya. Uniknya, sebelum acara seminar dimulai masyarakat disuguhi dengan berkaraoke. Sehingga animo masyarakat untuk melihat atau menghadiri cukup banyak. Apalagi ditambah dengan suguhan presentasi dari Razif Husna Imananda dan Aprillia Anggasari, membuat antusiasme masyarkat menjadi lebih tinggi untuk mendalami teknologi ini.

Berawal dengan pemaparan seputar kebutuhan wirausahawan yang ada di Indonesia, membuat ketertarikan masyarakat mulai muncul. Hal inilah yang dilakukan  dalam pembukaan presentasi oleh Aprillia Anggasari. Disamping itu, barulah memasuki ke dalam pendalaman materi seputar alat pencetak paving dengan gambaran dan video cara kerjanya.

Alat pembuat paving ini merupakan hasil karya dosen JTMM, Prof Dr Ir Sulistijono DEA. Konsepnya sangat sederhana dengan tenaga seluruhnya dari manusia. Sehingga sangat ekonomis bagi kalangan masyarakat ekonomi kelas bawah.  "Saat ini masih terbuat dari plat baja, nanti akan dikonversikan dengan Polyvinil Chloride (PVC) atau paralon sehingga akan menjadi ringan dan murah," tegas pria yang akrab disapa Razif itu dalam presentasinya.

Selain itu, masyrakat pun diberikan pengetahuan seputar bahan adonan yang baik untuk paving yang berkualitas. Hal itu membuat semakin semaraknya seminar ini dengan adanya interaksi dua arah dari masyarakat.

Di akhir presentasinya, Razip berharap agar materi ilmu pengetahuan dan Teknologi terbaru ini bisa bermanfaat. Disamping itu mampu menumbuhkan kembali jiwa kewirausahaan masyarakat dalam memproduksi paving. Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan Muhammad Agus Tofa, sekretaris umum kelurahan Pakal. "Semoga ini bisa menambah kembali penghasilan masyarakat dan mengembalikan usaha yang sempat hilang," pungkasnya. (qly)

Berita Terkait