ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
01 April 2012, 18:04

Kembangkan Potensi Siswa Lewat Permainan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bertempat di kawasan Taman Flora, kegiatan ini telah berlangsung sebanyak empat kali sejak bulan Oktober 2011. Andhika, ketua pelaksana, berharap nantinya akan muncul pengembangan yang terjadi pada diri peserta setelah melalui proses ini. ”Kami menginginkan muncul perubahan sikap yang lebih baik dari diri peserta, seperti dalam hal sopan santun, komunikasi, dan pemecahan masalah,” tambahnya.

Pada pelaksanaanya, terdapat empat jenis games yang disimulasikan. Yakni Puzzle Game, Menghias Tempat Sampah, Matrix, dan Ular Tangga. Selain bertujuan untuk mengembangkan potensi, games ini juga ditujukan sebagai sarana bermain para peserta sendiri.

Kegiatan berlangsung sangat seru. Sebut saja pada saat Puzzle Game berlangsung, seluruh peserta yang berjumlah 42 anak ini harus mencari potongan spanduk IESD 2012 yang telah dipotong. Nantinya peserta diminta untuk menyusun potongan-potongan itu secara bersama-sama kembali. Banyak di antara mereka mengaku kewalahan ketika melangsungkan permainan ini. Pasalnya, area permainan memang cukup luas sehingga item yang dibutuhkan pun tidak mudah didapatkan.

Lalu, ada juga permainan Menghias Tong Sampah. Peserta yang telah dibagi menjadi dua kelompok diminta untuk menghias tong sampah dengan peralatan yang telah disediakan panitia. Lebih lanjut, tong sampah yang telah dihias nantinya akan dinilai oleh para pengunjung yang berada di area Taman Flora. Tong sampah hasil kreativitas peserta pun nantinya digunakan oleh pihak sekolah sebagai sarana dan prasarana pendukung kebersihan lingkungan sekolah.

Selanjutnya, terdapat pula permainan yang bernama Matrix. Permainan ini melibatkan lima anak dengan komposisi satu anak sebagai juru bicara dan yang lain sebagai pelaksana instruksi dengan ditutup matanya. Nantinya mereka akan berusaha melewati ikatan tali yang menjulur di sepanjang area permainan tanpa menyentuh tali-tali tersebut. Ini akan membantu mereka dalam hal pengembangan leadership, followship, juga softskill dalam berkomunikasi.

Di permainan akhir, terdapat permainan Ular Tangga dimana pada permainan ini peserta diminta untuk menyelesaikan 30 kotak permainan yang disediakan. Dengan menggunakan satu anak sebagai bidak, satu anak sebagai pelempar dadu, dan yang lain sebagai penjawab pertanyaan. Tim yang beranggotakan 12 anak ini berusaha menjalankan bidak dengan menjawab pertanyaan yang tersedia. Jika jawaban mereka benar, maka bidak akan berjalan sejumlah dengan nilai lemparan dadu, begitu pula sebaliknya jika salah.

Para peserta yang terdiri dari siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Khoir Surabaya ini mengaku senang dengan terselenggaranya kegiatan semacam ini. Walaupun tidak banyak yang mereka katakan namun mereka tetap. ”Melalui kegiatan ini, kami dapat mengembangkan pola kreativitas kami lebih baik lagi dan juga belajar memahami keadaan lingkungan sekitar,” ujar salah satu peserta.

Kegiatan memang memiliki tujuan khusus pada setiap tahap pelaksanaanya. Di IESD I dan II misalnya, pihak panitia lebih mengutamakan pada pengembangan diri dari setiap peserta. Lalu pada edisi ketiga, kegiatan ini ditujukan untuk memanajemen kemampuan yang telah dimiliki oleh peserta. Lalu di edisi keempat ini, peserta diharapkan mampu mengembangkan jiwa prestatif dan kreatif dalam dirinya.

Target panitia setelah kegiatan ini berlangsung adalah agar para peserta mampu membuat suatu acara yang didesain dan dijalankan oleh mereka sendiri. Hal ini didasari karena pada kegiatan ini peserta juga dibekali kemampuan memanajemen suatu organisasi seperti Organisasi Intra Sekolah (OSIS).

Pihak MTs Nurul Khoir sendiri mengaku sangat mendukung keberlanjutan kegiatan ini. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran ekstra sekolah. ”Ini merupakan kegiatan positif untuk pengembangan kreativitas anak-anak. Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut,” tutur Imam Syafi’i, guru MTs Nurul Khoir. (man/izz)

Berita Terkait