Kesibukan mahasiswa seolah tidak dapat dielakkan lagi. Namun, bukan berarti mahasiswa tidak butuh hiburan. Peluang itulah yang sekiranya mampu dimanfaatkan oleh komunitas film ITS, Click. Komunitas ini mencoba mengajak mahasiswa ITS rehat sejenak dari rutinitas kampus untuk larut dalam nonton bareng film indie.

Cut! Sebuah kata yang khas dalam pembuatan film itu pun menjadi inspirasi tercetusnya nama acara Cut! Break for Movies ini. Click benar-benar ingin mengajak mahasiswa ITS untuk sebentar saja lepas dari penatnya rutinitas kegiatan kampus. "Sehingga kami menamai acara ini sebagai Cut! Break for Movies," jelas Hendra Jaya Kusuma, ketua pelaksana.

Bak nonton di bioskop betulan, penonton pun dimanjakan dengan ruangan ber-AC lengkap dengan snack popcorn dan air minum. Tak ayal antusiasme mahasiswa ITS pun tinggi untuk  mengikuti acara ini. Terlebih gaya publikasinya pun dilakukan dengan cara yang menarik ."Bukan hanya lewat jejaring sosial saja, tapi kami menggalakannya dengan langsung turun ke jalan bersama maskotnya," tutur Hendra.

Ada sembilan film yang diputar dalam acara malam itu. Bukan hanya film karya arek ITS saja, melainkan juga karya komunitas film perguruan-perguruan tinggi lain di Surabaya. Satu di antaranya bahkan merupakan film yang akan diberangkatkan ke Bulgaria dan Hongkong dari Independent Film Surabaya (Infis).

Meski dikemas dalam balutan acara yang santai, Hendra berharap akan ada nilai edukasi yang didapatkan oleh penonton usai menonton film yang rata-rata berdurasi lima sampai sepuluh menit ini. Salah satu usahanya yaitu setiap pemutaran tiga film, para penonton diajak berinteraksi langsung dengan orang yang terlibat dalam pembuatan film. "Oleh karena itu, hal ini pun dijadikan kesempatan untuk berbagi seputar pembuatan film yang berkualitas," ungkap mahasiswa Teknik Perkapalan ini.

Di samping itu, kegiatan ini juga dimanfaatkan sebagai ajang promosi film-film produksi UKM ITS Click. Hal ini semata-mata bertujuan agar Keluarga Mahasiswa (KM) ITS mencintai film buatannya sendiri meski di tengah binarnya popularitas film luar negeri. (qly/fz)