ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
28 Maret 2012, 20:03

Tiga Mobil Baru Akan Ikut Dilombakan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam sambutannya, Bambang Pramujati ST MSc PhD selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin ITS memuji keterlibatan mahasiswa dalam SEM. Perlombaan tersebut bukan hanya sekadar aplikasi teori pembuatan mobil. Melainkan juga sebagai pengembangan dalam pemecahan masalah energi negeri ini. ”Teknik Mesin ITS selalu mendukung dalam pengembangan energi alternatif,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur PT Shell Indonesia, Darwin Silalahi. ”Diperlukan energi alternatif untuk mengganti BBM yang produksinya banyak hambatan,” ungkapnya lugas. Hambatan yang dimaksud oleh Darwin adalah produksi BBM yang banyak dari negara-negara Timur Tengah yang semakin rawan konflik. Selain itu juga sumber penghasil BBM saat ini lebih banyak di laut dalam yang membuat biaya produksi semakin mahal.

”Sehingga harga BBM tidak akan mengalami penurunan, oleh karena itu kebutuhan akan transportasi cerdas sangat dibutuhkan,” ujarnya lagi. Transportasi cerdas adalah yang berbahan bakar alternatif, meliputi penggunaan yang cerdas, dan infrastruktur cerdas.

Kiprah Transportasi Cerdas ITS
Selama tiga tahun terakhir ini, Sapu Angin selalu menjadi andalan ITS dalam teknologi transportasi cerdas. Pada tahun 2010 lalu, Sapu Angin 2 berhasil meraih dua predikat sekaligus. Yaitu Combustion Grand Prize dan Gasoline Fuel Award untuk kelas Urban Concept. Mobil generasi ini menggunakan jenis mesin internal combustion berbahan bakar bensin yang mampu menempuh jarak 237,8 kilometer/liter.

Tahun selanjutnya pada ajang yang sama Sapu Angin 4 kembali berhasil menyabet dua gelar. Internal Combustion Grand Prize dan Alternative Diesel Fuel Award disabetnya pada kelas yang sama yaitu Urban Concept dengan mesin diesel berbahan bakar bio diesel jenis Fame. Meskipun konsumsi bahan bakarnya memang lebih tinggi dibandingkan generasi kedua, yaitu 149,8 kilometer/liter.

Keunggulan lain Sapu Angin yaitu mesin yang digunakan merupakan buatan sendiri para mahasiswa Teknik Mesin ITS. ”Kami lebih mementingkan proses dari pada hasil,” ucap Dr Ing Ir Herman Sasongko selaku Pembantu Rektor 1 ITS. Artinya, kebanggaan dari Sapu Angin tak hanya bisa dipandang dari prestasinya, melainkan juga dari penggunaan rakitan mahasiswa sendiri.

Antasena, di sisi lain, merupakan generasi transportasi cerdas yang berbeda. Target mobil ini adalah teknologi transportasi berbahan dasar hidrogen, dengan wujud yang lebih ringan. Hasil karya gabungan mahasiswa Teknik Mesin, Teknik Material dan Metalurgi, serta Mekatronika PENS ini akan memperkuat tim ITS di SEM mendatang. (ais/lis)

Berita Terkait