Masjid Manarul Ilmi (MMI) yang sebelumnya terlihat sepi karena hari libur, mendadak ramai. Sekitar 100 ibu binaan Badan Pelayanan Umat (BPU) JMMI memenuhi serambi utara MMI. Salah satu di antaranya mengacungkan tangan. Ia menceritakan kondisi anaknya yang rajin dalam hal masak, mencuci, bersih-bersih, namun tidak unggul dalam pelajaran sekolah.
Sementara itu, Adri Suyanto SH sebagai pembicara, mendengarkan dengan seksama apa yang dikeluhkan sang ibu tadi. Sejenak ia terlihat memikirkan sesuatu lalu tersenyum disusul dengan penjabaran solusi untuk menghadapi sang buah hati.
”Tidak ada murid yang bodoh. Yang ada hanyalah, guru yang tidak pandai dalam menyampaikan ilmunya,” ujar alumni Fakultas Hukum Universitas Airlangga ini. Ia menambahkan, yang dibutuhkan anak-anak ketika salah, bukanlah ceramah dan doktrin yang bisa membuat mereka bosan. Melainkan pelurusan dan pendekatan emosi.
Contohnya, andaikata sang anak tertinggal dalam pelajaran sekolah, maka tidak perlu menyalahkan dan mencemoohnya. Karena hal itu justru akan memperkeruh keadaan. Ia semakin merasa terpojok dan minder dalam melakukan apapun. ”Kita buat mereka belajar dengan ceria, jangan yang terlalu serius,” tukas pria asal Kediri ini.
Tidak hanya itu, Adri mengatakan, secara tidak langsung, para orang tua terkadang mengajarkan anak melakukan nilai-nilai negatif sejak kecil. Seperti, saat orang tua ingin pergi dan tidak ingin si kecil ikut serta.
Yang sering terjadi adalah para orang tua berusaha mengalihkan perhatian dengan dalih ada sapi di belakang rumah. Sang anak percaya dan berlari ke belakang rumah. Setelah sadar sapi tidak ada, ia sudah mendapati orang tuanya pergi. Dalam hati ia memendam kecewa. Ia bisa menganggap hal tesebut boleh ditiru.
”Kita sering mengajarkan keburukan kepada mereka tanpa kita sadari. Itulah yang akan mereka tiru,” imbuh Adri. Lantas, ia juga membahas, faktor kenakalan anak bisa didukung oleh pendidikan, teman bergaul, film yang ditonton, dan fasilitas elektronik lain.
Di akhir materi yang berjudul Pola Asuh Efektif, Kunci Sukses Mendidik Anak ini, Adri menekankan cerdas tidak hanya di akademik. ”Sesuaikan pendidikan kita dengan bakat dan minat mereka,” pungkasnya.
Giliran Orang Tua Binaan
Ditemui seusai acara, Fajar Metrys Hidayatullah dan Fahmi Hidayatullah, ketua pantia dan wakil, mengungkapkan, acara yang dikemas di Festival Muslim (FM) 2012 ini memang ditujukan kepada orang tua binaan BPU JMMI. Sebab, adik-adik binaan sudah mendapatkan acara, yakni try out dan Festival Anak Shaleh-Shalehah. ”Sekarang giliran orang tua mereka,” ucap Fajar.
Setelah pemberian materi, ibu-ibu binaan tersebut mengantri untuk mengambil sembako murah. ”Kami ingin membantu mereka sebelum harga BBM naik,” ujar Fahmi. (nir/esy)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung