Air merupakan hal yang mutlak bagi kehidupan manusia. Sedangkan sungai merupakan suatu yang tidak dapat dipisahkan dengan air. Akan tetapi, kondisi saat ini sangat memilukan. Dimana sangat banyak sekali sungai yang tidak terawat dengan menumpuknya sampah.

Hal itu tidak membuat mahasiswa Teknik Lingkungan diam. Dengan bermodalkan sebuah semangat bertemakan a Little Contribution For Better River, rencana untuk menyusuri sungai terwujud. Kegiatan yang dipelopori oleh Kelompok Pecinta dan Pemerhati Lingkungan (KPPL) Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan ini memilih tempat di Kali Londo, Medokan Semampir, Surabaya. "Alasannya karena tempatnya sesuai kriteria kami," ungkap Bariqul Haq, Ketua Pelaksana Susur Sungai 2012.

Ia menjelaskan, kondisi sungainya sangat memprihatinkan. Akan tetapi masih mudah untuk diakses. Sehingga ini menjadi peluang untuk berkontribusi terhadap lingkungan yang nyata. Disamping itu, lokasinya masih berada di lingkungan ITS yang bersinggungan langsung dengan masyarakat.

Sumber daya manusia yang terlibat langsung saat itu sekitar 130 orang. 20 orang diantaranya merupakan para finalis dari lomba pra kegiatan. Lomba itu terdiri dari lomba fotografi kondisi sungai saat ini dan pembuatan quote tentang air. Dari kedua lomba itu diambil masing-masing 10 orang dan langsung diikut sertakan dalam Susur Sungai 2012.

Dengan bermodalkan trashbag dan garu yang dibuat sebelum kegiatan, mereka menyusuri dari Kali Londo hingga Gazebo Bosem Wonorejo. Selama perjalanan, setiap sampah plastik dan dedaunan dipisahkan dari sungai. Sehingga tidak lagi terlihat penumpukan sampah. "Walau seperti itu, kami hanya meringankan tumpukan sampah saja karena terlalu banyaknya," tegas pria yang biasa dipanggil Riqi.

Setelah selesai menelusuri sungai, pembekalan terakhir pun diberikan. Mereka mendapatkan pengetahuan seputar Mangrove. "Hal ini bertujuan agar setelah membersihkan sungai, mereka tidak begitu saja pulang," jelas staff divisi KPPL itu.

 Bukan hanya itu saja, mereka pun tidak tanggung-tanggung untuk berkontribusi. Sekitar 140 pohon Mangrove mereka sebar di daerah Muara Bosem Wonorejo. Itu tak lain agar harapan mereka untuk melihat kondisi air yang lebih baik tercapai. "Sehingga itu bisa sangat bermanfaat bagi masyarakat," harapnya. (qly)