Sejumlah fakta disampaikan dalam forum ini terkait kondisi lalu lintas di dunia yang cukup memprihatinkan. Sebanyak 3000 orang di seluruh dunia meninggal setiap harinya karena kecelakaan lalu lintas. ”Fakta ini juga sesuai dengan kondisi yang ada di Indonesia,” tutur Ir Tri Yuli Andaru MSi, Kasubdit Audit dan Inspeksi Keselamatan Kementerian Perhubungan.

Menurut data yang dihimpun Kementerian Perhubungan, kecelakaan lalu lintas saat ini telah berada di urutan kesembilan sebagai salah satu penyebab terbesar kematian. ”Jika kita tidak berbuat apa-apa, kecelakaan lalu lintas dapat bergerak hingga mencapai posisi kelima,” ungkap Yuli. Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan berharap mahasiswa ITS dapat ikut berpartisipasi dalam mengatasi hal ini.

Kementerian Perhubungan mengajak mahasiswa ITS agar dapat menjadi duta keselamatan jalan di lingkungan terdekatnya masing-masing. Melakukan sosialisasi tentang cara berkendara yang benar untuk keselamatan di jalan raya adalah salah satu bentuk yang diharapkan dapat dilakukan mahasiswa untuk membantu mengurangi tingginya angka kecelakaan lalu lintas.

”Ada sejumlah materi seperti video dan film yang dapat diberikan secara gratis, segala sesuatunya akan kami fasilitasi,” ujar Yuli. Indonesia yang saat ini berada pada posisi dua terbawah di Asia Tenggara dalam hal keselamatan jalan kiranya dapat membaik seiring dengan upaya yang dilakukan bersama.

Dari banyaknya kecelakaan yang terjadi, dalam kegiatan ini disebutkan bahwa kendaraan roda dua menjadi penyumbang terbesar angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Kecelakaan kendaraan roda dua telah menyebabkan angka korban yang sangat tinggi. Sayangnya, hal tersebut dianggap biasa oleh masyarakat karena kecelakaan kendaraan roda dua sudah sering terjadi.

Rizky Amalia, mahasiswa Jurusan Teknik Sipil yang menjadi peserta pelatihan ini berpendapat bahwa sudah seharusnya masyarakat beralih menggunakan transportasi publik. ”Sudah nggak jaman pakai kendaraan roda dua atau pakai kendaraan pribadi, saatnya kita menggunakan transportasi umum, tapi pemerintah harus menjamin penyediaan transportasi umum yang baik,” pungkasnya. (ald/lis)