Indonesia merupakan negara pertama yang dikunjungi oleh perusahaan asal Jepang ini guna mempromosikan produk olahraganya. Indonesia dipilih karena dirasa memiliki potensi pasar yang cukup kuat untuk alat-alat olahraga. Hal ini juga ditunjang oleh tingginya tingkat populasi masyarakat Indonesia. "Di Jepang, populasinya tidak sebanyak di Indonesia sehingga pemasarannya sedikit sulit," kata Daisuke.
 
Dalam lawatannya, Daisuke membawa sebuah produk bernama E-Ground Sport. Berbeda dengan produk olahraga lainnya, E-Ground Sport berbentuk permainan arkanoid (permainan bola, red) yang dikemas dalam bentuk virtual. Dalam permaianan ini, tiap pemain bertugas untuk menghalau bola untuk masuk ke daerahnya. "Prinsipnya mudah. Halau bola lawan dan masukan bolamu sebanyak-banyaknya ke daerah lawan," ujar Daisuke.

Selain permainan arkanoid, E-Ground sport juga menyediakan bentuk permainan lainnya, yakni permaianan Hokey. Dalam permaian ini, tiap pemain harus berusaha untuk menghancurkan balok-balok maya di sisi lain dari lapangan. "Pemain bisa menggunakan tangan, kaki atau anggota badan yang lain," jelas Daisuke.

Produk yang diluncurkan dua tahun lalu ini menggunakan empat buah proyektor sebagai alat utamanya. Empat proyektor tersebut berfungsi untuk memberikan tampilan lapangan dan memindai gerak tubuh manusia. Daisuke menyebutkan, proyektor-proyektor tersebut juga bisa dimundurkan untuk memperoleh tampilan lapangan yang lebih luas.

Pria ini menegaskan bahwa walaupun berbentuk permaianan, produk ini tetap disebut sebagai alat olahraga. Dikarena memaksa pemain untuk menggerakan seluruh anggota badan. "Produk ini juga sudah banyak dipakai oleh pamuda-pemuda di jepang," tuturnya.

Namun, diakui oleh Daisuke, produk ini masih akan terus disempurnakan. Lebih lanjut, produk ini akan dikembangkan ke versi virtual tiga dimensi. "Akan lebih keren jika kamu bisa menendang bola maya berbentuk tiga dimensi," pungkasnya. (ram/fz)