Ibnu Khanifuddin, Koordinator ITS Expo menjelaskan bahwa persiapan secara konsep telah mencapai 90 persen. Hanya konsep dana yang masih menjadi masalah. ”Sebenarnya tinggal follow up saja,” terangnya.
Meski bertajuk ITS Expo, mahasiswa yang akrab disapa Banu ini menjanjikan acara ini tidak akan hanya identik dengan bazar. Layaknya Pimits, ITS Expo juga menyelenggarakan beragam kompetisi. Wahana dan gelar event juga akan meramaikan acara tersebut.
Secara total ada sembilan kompetisi. Dua di antaranya adalah kompetisi baru seperti Recycle Art dan Cost Play. Sisanya sama dengan tahun lalu. Hanya saja, konsepnya berbeda. Seperti Presentasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), IT Contest, Water Front City (WFC), Robot in Action, Traditional Art Competition, English Debate, Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan (ITRL).
Mahasiswa Teknik Kelautan ini menjelaskan bahwa penambahan kompetisi ini memang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ITS. Recycle Art, misalnya. Kompetisi diangkat wujud dukungan terhadap Eco Campus yang digalakkan oleh ITS.
Rencananya, Recycle Art ini akan menantang mahasiswa dan siswa Sekolah Menegah Atas (SMA) untuk membuat karya dari sampah. Kompetisi ini dibedakan menjadi dua kategori. ”Kategori barang dan kategoro fashion,” ujar Banu.
Sementara itu, alasan berbeda dilontarkan Banu terkait kompetisi Cost Play. Kompetisi ini dinilai sangat potensial untuk menarik pengunjung. Pasalnya, dalam satu hari diproyeksikan dapat menggaet 2.000 pengunjung.
Cost Play yang diangkat ini akan mengusung tema perwayangan. ”Konsep detailnya masih diselesaikan,” lanjut mahasiswa angkatan 2010 ini.
Sedangkan untuk WFC dan ITRL yang berbeda hanya dari segi tema saja. Tahun ini, WFC menantang peserta untuk mengembangkan kawasan Suramadu. ITRL lain lagi. Kompetisi ini mengangkat Lumpur Lapindo sebagai tema kompetisi. Terkait hal ini, Banu menjelaskan bahwa sebenarnya kompetisi merupakan amanah dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia.
Yang Baru di Robot in Action
Meski masih dua bulan menuju hari pelaksanaan, pendaftaran beberapa kompetisi sudah mulai dilaksanakan. Apalagi untuk jenis lomba karya tulis seperti ITLR dan WFC. Demikian juga dengan, IT Contest dan Robotic in Action.
Tahun ini, Robot in Action mengalami sedikit perubahan konsep. Namun, dari segi kategori lomba masih sama. Yaitu Micro Tracer (Eco Robot), Robot Remote Analog (Robot Cleaner), Line Tracer Analog. Pelajar SD, SMP, SMA/SMK pun masih menjadi sasaran lomba.
Bedannya, tahun ini pelaksanaan seleksi akan dilakukan secara regional. Berdasarkan Memorandum of Understanding (MoU) yang yang telah diesepakati, terdapat lima region sebagai tempat berlangsungnya seleksi. Kelimanya adalah Jakarta, Batam, Jogjakarta, Surabaya dan Denpasar.
Konsep ini dinilai lebih efektif sebagai kompetisi nasional. Jumlah peserta yang mengikuti diprediksi jauh lebih banyak. Pihak panitia sendiri menargetkan seribu peserta dari seluruh Indonesia. Dengan konsep ini, peserta dari luar pulau dapat terfasilitasi. ”Nantinya, tiga besar pemenang regional akan didatangkan ke ITS untuk mengikuti pertandingan final,” ujar mahasiswa kelahiran 4 Januari 1992 ini. (ran/esy)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,