FOD kali ini diselenggarakan dengan merujuk pada hasil keputusan Forum Kesejahteraan Mahasiswa (Forkesma) BEM FTI ITS tentang persoalan akademik mahasiswa, yang digelar BEM FTI beberapa waktu lalu. Topik yang dibahas dalam FOD tersebut diantaranya mengenai Satuan Kegiatan Ekstrakurikuler Mahasiswa (SKEM), peraturan akademik, dan informasi terkait beasiswa yang tersebar luas di ITS.

”Informasi ini sudah sepatutnya juga dimiliki oleh seluruh mahasiswa,” ungkap Sunarto S Sos memulai presentasi FOD. Informasi akademik tersebut penting bagi mahasiswa agar tidak terjadi salah persepsi dan salah penafsiran. Semisal saja, Sunarto menyebutkan, persoalan nilai SKEM sebagai salah satu syarat kelulusan ITS.

Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Sub Bagian (Kasubag) Minat dan Penangangan Mahasiswa BAAK ini mengaku sempat mendengar berbagai keluhan terkait adanya syarat kelulusan seperti ini. Namun Sunarto menjelaskan lebih dalam bahwa peraturan SKEM sebagai syarat lulus telah diberlakukan ITS sejak 2009 silam.

”Jadi tidak ada alasan untuk mahasiswa ITS tidak dapat memenuhi poin seribu pada transkrip kelulusan mereka kelak,” tambahnya. Beliau juga menerangkan mengapa SKEM juga menjadi tolok ukur kelulusan mahasiswa. Hal ini disebabkan tak lain karena ITS ingin setiap lulusannya mumpuni dan mampu menjawab kebutuhan dunia kerja terutama softskill.

Di awal diskusi, terlihat sekali ketidaktahuan peserta tentang informasi yang akan disampaikan pada FOD. Tak sedikit mahasiswa yang sebemunya berpikir bahwa nilai SKEM sudah tidak ada. Namun, anggapan tersebut hilang setelah mereka mengikuti pemaparan Sunarto. Juga ditambah dengan pengetahuan beasiswa yang terdapat di ITS.

Normalita Sari Yuniasti selaku ketua pelaksana pada kegiatan kali ini menuturkan, tujuan FOD kali ini agar peserta diskusi dapat memahami informasi peraturan nilai SKEM yang selama ini masih dinilai samar-samar. Normalita juga berharap peserta dapat tahu dan paham terkait teknis pengajuan maupun penerimaan beasiswa sesuai alur yang berlaku. (man/fz)