Rangkaian peristiwa yang mengakibatkan musibah tersebut adalah sebagai berikut. Saat masa pengisian FRS, beban jaringan listrik di area rektorat dan perpustakaan membludak. Akibatnya, aliran listrik di ITS mati. Secara otomatis, genset seharusnya segera menggantikan aliran listrik PLN.

Namun, ternyata genset tersebut tidak bekerja. Server mengalami overheating dan tidak kembali menyala. "Celakanya, tidak tersedia server ataupun hard disk cadangan," papar Prof Dr Ing Ir Herman Sasongko, Pembantu Rektor 1. Para pimpinan ITS segera mengambil alih keadaan. Secara intensif mereka terus mengumumkan keputusan-keputusan terkait perwalian kepada semua jurusan.

Saat ini, pembenahan server masih berlangsung. Usut punya usut, ternyata hanya sektor FTI yang mengalami kerusakan server. Namun, semua sektor ter-couple ke akses UPMB. Karenanya, seluruh ITS merasakan dampaknya.

Agar sektor yang lain bisa berjalan, sistem harus disinkronisasi kembali saat server FTI diperbaiki dua hari yang lalu. "Maka dari itu, akses online dalam lingkup fakultas-fakultas lain bisa berjalan lebih dulu," jelas Herman. Sementara penggunaan SIM Akademik di sektor FTI saat ini masih dilayani server lama.

FTI memang mengalami kerusakan paling parah. Bersamaan dengan kerusakan server, data perwalian di sektor tersebut turut menghilang. Tim yang dipimpin oleh Dr Eng Febriliyan Samopa SKom MKom dari FTIf pun turun tangan pada Rabu (15/2). Mereka berupaya untuk menjalakan recovery data perwalian lingkup FTI.

Sebanyak 80 persen dari keseluruhan data berhasil diselamatkan. Pada Kamis (16/2) pagi, sektor FTI sudah dapat berjalan. Akan tetapi, tentu masih ada mahasiswa yang kehilangan data perwaliannya. Mereka memang terpaksa harus mengulang perwaliannya. Hal tersebut sudah diumumkan di semua jurusan FTI. Pimpinan ITS pun menunda masa perwalian hingga Senin (20/2) mendatang.

Herman turut berharap minggu depan server yang rusak sudah bisa berjalan normal kembali. Ia menegaskan, sistem manajeman informasi di ITS memang perlu ditingkatkan. Salah satunya adalah dengan terus memastikan ketersediaan perangkat cadangan.(fin/lis)