ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
10 Februari 2012, 10:02

Lewat E-Learning, Tingkatkan Kualitas Pembelajaran

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bermula sejak tahun 2007, pembelajaran berbasis e-learning di ITS mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. SHARE ITS, demikian program ini biasa disebut, dibina langsung oleh P3AI ITS. P3AI ingin mensosialisasikan metode pembelajaran e-learning lewat pelatihan dan kegiatan serupa.

”Banyak sekali manfaat yang didapatkan dari metode pembelajaran e-learning,” ujar Ir Syamsul Arifin MT, ketua P3AI ITS. Syamsul menambahkan bahwa dengan e-learning pembelajaran mahasiswa menjadi semakin luas. Mahasiswa dapat berinteraksi dengan dosen lewat forum dan chatting di internet tanpa harus bertatap muka.

”Penerapan e-learning selalu meningkat dari tahun ke tahun,” tutur Syamsul. Dengan menerapkan e-learning, pihak P3AI optimis kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan, tentunya dengan kerjasama dari para dosen dan mahasiswa-mahasiswanya.

Pendapat yang serupa diutarakan oleh Yusuf Bil Faqih ST MT, salah satu fasilitator pada acara ini. ”Personalisasi adalah keunggulan dari program ini,” jelasnya. Dosen dapat menerapkan metode belajar yang disesuaikan dengan mahasiswa secara individu. Hal serupa tidak dapat dilakukan pada proses belajar mengajar di kelas yang konvensional.

Selain diisi dengan materi, workshop juga disertai dengan simulasi oleh para fasilitator. Para peserta diajak berperan aktif menerapkan metode pembelajaran e-learning. Situasi simulasi dibuat seakan-akan para peserta adalah mahasiswa yang menerima materi dari dosen mereka masing-masing.

Metode ini juga ditujukan untuk tidak mempersulit para dosen. Secara teknis, dosen hanya perlu mengunggah materi kuliah di situs Share ITS. ”Dosen tidak perlu khawatir karena semua format digital dapat diterima,” jelas Yusuf.

E-learning berbeda dengan aplikasi situs dalam bentuk Content Management System (CMS). Dengan basis Learning Management System (LMS) tiga unsur utama pembelajaran tetap dipertahankan, yaitu pengguna, bahan ajar, dan aktifitas pembelajaran.

Panitia mengakui terdapat kelemahan pada e-learning. Diantaranya adalah budaya media online sebagai sarana pemebelajaran yang belum familiar dan gangguan koneksi yang bisa saja terjadi. Namun, manfaat yang akan didapatkan akan jauh lebih besar. (ken/el)

Berita Terkait