ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
30 Januari 2012, 22:01

Jerman Siap Memperluas Kerjasama dengan ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sepuluh kursi diatur berjejer dalam formasi berbentuk oval. Dua orang yang duduk di depan menjadi pusat perhatian peserta forum tersebut. Dua orang tersebut adalah Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono, DEA, Rektor ITS dan Mrs Heidrun Tempel selaku perwakilan Dubes Jerman.

Heidrun mengaku, dirinya tertarik mengunjungi ITS. Hal ini karena kesan positif iyang diberikan ITS kepada delegasi Jerman saat peresmian Program Double Degree Marine Engineering in Ship Operations bulan Oktober lalu. Wanita berambut sebahu tersebut ingin berdiskusi dengan pimpinan ITS dan alumni untuk mengetahui lebih banyak tentang ITS. Terutama mengenai masalah akademik serta perannya terhadap masyarakat.

Dia juga membahas kemungkinan-kemungkinan kerjasama di bidang lain selain kemaritiman. Seperti Teknik Mesin, Teknik Elektro, bahkan di bidang  pendidikan, lingkungan, serta energi terbarukan. Energi terbarukan merupakan satu hal penting yang sedang dikembangkan Jerman untuk menghindari penggunaan nuklir.

Bahkan pihak Jerman juga menyatakan siap membantu ITS untuk mencari tempat jenjang Strata 3 (S3) bagi penerima beasiswa tersebut. ”Saya juga senang dengan berhasilnya 115 mahasiswa ITS yang mendapatkan program beasiswa Fast Track ke Jerman,” ucapnya.

Tri Yogi juga mengungkapkan bahwa diskusi tersebut membuka jalan bagi ITS untuk menjadi perguruan tinggi yang dikenal di dunia Internasional. Menurut pria asal Tulungagung ini, hal tersebut sangat krusial dalam menghadapi persaingan global.

Akan tetapi, pecinta nggowes ini mengatakan bahwa dikenal dan dianggap bertaraf internasional bukan merupakan tujuan, melainkan akibat.Seperti halnya kelulusan merupakan akibat dari belajar dan usaha keras.  ”Kalau lulus dijadikan sebab dan tujuan, kita bisa saja nyontek yang penting lulus,” ujarnya beranalogi.

Perbincangan dengan Dubes Jerman ini masih menyangkut hal-hal global saja. Untuk diskusi lebih detail, perlu dibentuk tim-tim khusus. ”Saya ingin mengusulkan ke DIKTI (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Red) agar dibentuk Joint Working Grup antara Indonesia dengan Jerman,” pungkasnya. (nir/lis)

Berita Terkait