Mawapres, mendengar kata tersebut yang terbayang pertama kali adalah keistimewaan bagi yang meraihnya. Kehormatan itu menjadi idaman setiap mahasiswa. Ajang bergengsi tersebut saat ini sedang dalam proses pengumuman ke setiap jurusan.
”Kami sudah mengirimkan surat kepada masing-masing jurusan. Rencana pengumpulan berkas di institut terakhir tanggal 15 Februari,” ungkap Sunarto SSos MSi. Untuk sementara ini, Narto mengatakan, tema Mawapres 2012 belum ditentukan. Hal ini disebabkan ITS ingin mengikuti tema yang diusung Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI).
Dengan tema dan kualifikasi yang sama dengan standar nasional, diharapkan Mawapres ITS bisa menjadi Mawapres Nasional. ”Kami ingin sekaligus mempersiapkan mahasiswa ITS agar bisa masuk nasional,” kata Narto. Akan tetapi, Narto menyebutkan, sampai saat ini panduan dari DIKTI tahun 2012 belum keluar.
Namun demikian, pria berkaca mata tersebut menjelaskan bahwa mekanisme pengajuan Mawapres tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2011. Untuk program Strata 1 (S1), dari setiap jurusan diambil tiga mahasiswa terbaik. Sedang untuk program Diploma 3 (D3) diambil dua terbaik.
Selanjutnya, perwakilan dari masing-masing jurusan tersebut akan diseleksi tingkat institut. Sehingga yang lolos ke tahap selanjutnya adalah 15 mahasiswa dari S1 dan tiga mahasiswa dari D3. Hasil tersebut akan diumumkan pada (20/2) mendatang. ”Semoga berjalan sesuai jadwal. Harapannya dari masing-masing fakultas ada tiga orang,” kata Kepala Sub Bagian Minat Penalaran dan Informasi Kemahasiswaan Badan Administrasi dan Akademik Kemahasiswaan (BAAK) ITS itu.
Selanjutnya, 18 mahasiswa terpilih akan mendapatkan materi pembinaan Mawapres. Materi pembinaan yang diberikan meliputi pembekalan karya ilmiah, bahasa Inggris, serta attitude. Di sinilah letak perbedaan dengan seleksi Mawapres 2011 lalu. Tahun lalu, pembinaan dilakukan sejak sebelum pemilihan secara terintegrasi di institut. Namun, untuk tahun ini pembinaan baru dimulai setelah seleksi dari institut.
Penetapan Mawapres 1, 2, dan 3 institut akan diumumkan sekitar bulan Juni. Penetapan tersebut sekaligus menetapkan Mawapres 1 yang akan diberangkatkan ke Mawapres Nasional. ”Di antara persyaratannya adalah mahasiswa aktif semester empat sampai delapan dan IPK 2,75,” terang Narto.
Mawapres Tidak Hanya Ditentukan oleh IPK
Tidak sedikit yang berfikir bahwa mawapres selalu diraih oleh mereka yang memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) selangit. Tak sedikit mahasiswa yang berpotensi namun IPK-nya tidak tinggi justru merasa minder. Hal ini disebabkan anggapan bahwa mawapres hanya diraih oleh mereka yang ber-IPK tinggi. Namun anggapan tersebut dibantah oleh Narto.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penilaian adalah IPK, Kegiatan Ekstra Kurikuler (KEK), kemampuan berkomunikasi, karya tulis ilmiah, bahasa Inggris, dan tes psikologi. ”Tidak hanya bergantung pada IPK, namun komunikasi, bahasa, dan kemampuan untuk berempati serta simpati juga tidak kalah penting,” ucapnya.
Kalah di Administrasi
Tidak sedikit mahasiswa ITS yang melakukan kesalahan dalam proses seleksi administrasi. Termasuk dalam seleksi Mawapres. Sebenarnya, kesalahan-kesalahan tersebut tidak perlu terjadi jika para mahasiswa membaca buku panduan dengan cermat. ”Biasanya saking sibuknya mahasiswa kita, mereka tidak sempat membaca buku panduan,” papar Narto.
Selain itu, Sunarto berharap agar Mawapres Best Student School (MBESS) bisa berjalan kembali. Tak lupa pula Narto menjelaskan, untuk meraih mawapres, perlu ditanamkan visi tersebut sejak semester pertama. ”Saya mendukung program teman-teman BEM yang memberikan pengarahan tentang Mawapres terhadap mahasiswa baru,” pungkas Narto tersenyum simpul. (nir/fz)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung