ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
25 Januari 2012, 10:01

Tingkatkan Sinergi untuk ITS Goes to International

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kantor yang berada di Gedung Rektorat lantai 2 itu sudah mengalami tiga kali fase estafet kepemimpinan. Saat ini, kantor tersebut diketuai oleh Maria Anityasari ST ME PhD yang dibantu oleh wakil dan sekretaris. Menilik hal tersebut, tentunya sudah banyak upaya yang dilakukan menuju internasionalisasi.

Dosen yang kerap disapa Maria ini menuturkan, selama satu bulan ada empat kunjungan yang sudah terdata. "Di antaranya, kedatangan Queensland University of Technology (QUT) Australia dan Japan Eksternal Trade Organization (JETRO), King Fahd University of Petroleum and Minerals (KFUPM) dan American Indonesian Exchange Fondation (AMINEF) USA," jelasnya panjang lebar.

Ia pun memaparkan, sudah tiga kunjungan yang dilaksanakan dan tinggal kunjungan dari AMINEF. Rencananya, akan dilaksanakan pada Senin (30/1) pagi. "Diharapkan yang hadir pada saat presentasi KFUPM, bisa datang lagi," harapnya.

Di samping itu, beberapa waktu lalu sempat dibentuk volunteer dari kalangan mahasiswa S1 maupun S2 ITS. Sehingga diharapkan hal itu mampu membantu pencapaian tujuan dengan baik. "Dalam empat tahun ke depan kami ingin memantapkan reputasi di dunia internasional," imbuh Maria.

Tidak cukup dengan itu, ia pun menambahkan perihal peningkatan jaringan dengan pihak jurusan. "Ketika hal ini semua bisa tercapai, maka akan menjadi sangat powerfull," papar Maria. Itu semua tidak lain agar segera terciptanya international style bagi ITS.

Dalam penjelasannya, ia juga menyadari, saat ini perlu adanya peningkatan sinergitas dengan jurusan. Hal tersebut bertujuan agar setiap informasi dapat tersebar ke jurusan. Di sisi lain, pencapaian-pencapaian yang sudah dilakukan jurusan pun mampu terakumulasi. "Sederhananya, agar lebih menggemakan reputasi internasional ITS," ujar Maria.

Sejatinya, saat ini antara IO dan sivitas akademika cenderung berjalan sendiri-sendiri. "Banyak pula kerjasama internasional yang dilakukan jurusan tanpa memberitahukan IO," tuturnya. Oleh karena itu, ia ingin mengembangkan lebih keras kembali jaringan dengan semua pihak.

Sisi lain IO
Sebagai interface antara ITS dan internasional, IO berusaha mewarnai suasana kantornya agar bisa dikunjungi oleh sivitas akademika ITS. Pasalnya, kenyamanan pun akan timbul seiring kedatangannya. "Apalagi dari mahasiswa, mereka masih terlihat sungkan untuk datang dan berbincang disana," ungkap Maria. Yang menjadi dambaannya, mahasiswa mampu menunjukan dirinya dengan datang ke kantor IO.

Bukan hanya hal itu saja, dalam perkembangannya, IO sudah melaksanakan kerjasama dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa ITS. Program yang dicanangkan adalah pelatihan yang berbasis bahasa Inggris. "Sasarannya yang pertama adalah karyawan front office di seluruh ITS," jelas dosen Teknik Industri itu.

Komunitas-komunitas bahasa Inggris pun menjadi dambaan selanjutnya. "Komunitas itu bisa dijadikan learning center mahasiswa berupa pelatihan wawancara bahasa Inggris, membuat proposal bahasa Inggris dan lainnya." tambahnya.

Pihaknya berharap bahwa dengan adanya standar internasional ini bukan hanya ITS yang mengirimkan mahasiswanya keluar. Akan tetapi, mampu menjadi daya tarik pula bagi mahasiswa internasional. Sehingga mereka mau berkunjung ke ITS dan melaksanakan studi di sini. (qly/esy)

Berita Terkait