Tim Geoteknik dari ITS segera terjun ke zona ambles untuk mengamati penyebab utama kejadian tersebut. Hasilnya disampaikan oleh Guru Besar ITS bidang Geoteknik, Prof Ir Indrasurya B Mochtar MSc PhD pada konferensi pers hari Kamis (12/1).
Menurut Indrasurya, ada tiga pemicu amblesnya jalan. Yakni adanya kendaraan berat yang melintas, hujan lebat, serta turunnya kadar resapan air di bawah permukaan. Menurut penelitian lapangan, menjelang amblesnya jalan tidak ada kendaraan berat yang lewat maupun turun hujan yang lebat.
Sementara penurunan permukaan air memang sangat memungkinkan, mengingat kawasan tersebut terletak dalam wilayah bozem Morokrembangan. Meski begitu, Indrasurya tidak langsung menjadikannya konklusi dari hasil analisanya.
Menurutnya, kawasan bozem tersebut sudah sering mengalami penurunan tingkat permukaan air. ”Tapi tidak pernah longsor, belum tahu kenapa baru sekarang terjadi longsor,” tandasnya.
Selama ini pula, pihak pemerintah kota (Pemkot) Surabaya memang melakukan penurunan air di bozem secara berkala. Kegiatan tersebut dilakukan menggunaan pompa. Namun, mantan kepala jurusan Teknik Sipil ITS ini mengatakan jumlah pompa yang digunakan tidak cukup untuk mengakibatkan drastisnya penurunan air tanah.
Berita baiknya bagi penduduk di kawasan Lasem, adanya pipa Pertamina di sepanjang jalan bukan menjadi penyebab longsor. Pengerjaan pipa yang kurang baik memang bisa saja mempengaruhi ketahanan tanah. ”Jika pengerjaannya buruk, tentu saja amblesnya sudah sejak dulu, bukan sekarang,” pungkasnya menjelaskan.
Sejauh penelitian yang sudah dilakukan, tim dari ITS tidak ditemukan bau minyak. Di dalam air pun tidak ada minyak yang berceceran. Adanya kedua hal tersebut berpotensi menunjukkan adanya kebocoran pada pipa.
Selian isu pemicu amblesnya jalan, ada pula pertanyaan mengenai penduduk di kawasan tersebut. Menurut Indrasurya, Pertamina masih perlu melaksanakan penelitian apakah longsor tersebut mencapai pipa atau tidak.
Jika terdapat keretakan atau kebocoran pada pipa di kedalaman sekitar dua setengah meter akibat longsor tersebut, itulah yang berbahaya. ”Itu dapat mengakibatkan ledakan pada pipa tersebut,” jelasnya. Dalam keadaan seperti itu, maka penanangan khusus terhadap penduduk sekitar harus segera dilaksanakan.(fin/lis)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung