Tim dari ITS tersebut kembali mempresentasikan proposal perencanaan dan master plan-nya. Kali ini dihadapan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Dr H Awang Faroek Ishak yang datang berkunjung ke ITS. Dalam sambutannya, ia berharap ITK dapat mendukung industri dan sesuai dengan Kalimantan.
Prof Dr Ir Sulistijono DEA mempresentasikan progress awal tim dalam penetapan tempat dimana ITK akan didirikan. Di 13 km arah utara Balikpapan, 200 Ha telah disiapkan.
Namun, Sulistijono menerangkan bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Prof Dr Ir Muhammad Nuh meminta lebih besar lagi, yakni 300 Ha. Nuh menganjurkan untuk melakukan Feasibility Study (FS) lagi terkait dengan lahan untuk ITK. Kemudian, tim perencanaan ITK menghubungi Pemerintah Provinsi Kaltim dan Pemerintah Kota Balikpapan terkait dengan perluasan menjadi 300 Ha tersebut.
"Dengan perencanaannya 40% pembangunan berupa gedung, dan lainnya berupa fasilitas non bangunan, maka pemkot Balikpapan menyatakan sanggup menyediakan lahan," pungkas mantan Dekan Fakultas Teknologi Industri tersebut. Sulistijono pun mengatakan bahwa setiap permintaan dan dukungan dari tim perencanaan ITK dilayani dengan baik oleh pemerintahan daerah Balikpapan.
Rektor ITS menyatakan dengan semangat optimisme bahwa ITK akan berjalan menerima mahasiswa baru di tahun 2013 nanti. Telah dipersiapkan 130 mahasiswa program Fast Track yang akan mengajar disana nantinya."Pada 2013 mereka lulus S2 dari Jerman," pungkasnya.
Dalam masa sebelum lulusan Fast Track tersebut mengajar, terlebih dahulu disediakan dari dosen ITS maupun ITB. Tri Yogi menjelaskan bahwa program tersebut tidak hanya dilaksanakan di ITS. Di ITB pun juga dilaksanakan program kerjasama serupa..
Menurut Tri Yogi, bukan berarti ITS mengurus ITK dan ITB membina Institut di Sumatera kemudian tidak saling bersinergi. Dan seluruh pengajar di ITK hanya dari ITS, begitu pula sebaliknya. "Namun, nantinya para dosen di ITK juga bisa dari ITB, dan dosen di Sumatera juga akan ada dari ITS," pungkas Dosen Jurusan Teknik Mesin ini cukup yakin.
Selanjutnya, Ir I Gusti Ngurah Antaryama PhD menjelaskan lebih terperinci mengenai arsitektur masterplan ITK. Rancangan program studi yang akan diadakan di ITK. Akan didirikan 26 program studi, yang terbagi menjadi 8 Fakultas. Termasuk didalamnya yakni Fakultas Teknologi Migas dan Pertambangan (FTM) dan Fakultas Teknologi Pertanian dan Perkebunan (FTP). Bangunannya terbagi menjadi beberapa cluster, yakni cluster Rektorat, Fakultas, Jurusan, Asrama Mahasiswa, dan sebagainya.
Perpustakaan yang menjadi center sebuah perguruan tinggi diletakkan ditengah bersama gedung Rektorat. Kemudian dikelilingi oleh gedung perkuliahan dan gedung masing-masing jurusan. Dengan prinsip efisiensi, gedung perkuliahan tidak dibangun di setiap jurusan, namun dibuat masing-masing fakultas. Di setiap jurusan hanya ada laboratorium dan administrasi jurusan saja.
"Rancangan ini akan membuat kedekatan antar sivitas akademik, selayaknya perguruan tinggi sekarang seperti itu," pungkas Dosen Jurusan Arsitektur ini menjelaskan.
Dalam perancangan bangunannya ITK akan dibangun dengan basis Green Architecture. Tempat parkir di ITK dijelaskan oleh Ngurah akan dibangun dimasing-masing ujung gedung pusat perkuliahan, rektorat, dan perpustakaan. "Ini adalah Green design, sehingga nantinya semua sivitas melaksanakan kegiatannya dengan berjalan kaki dalam komplek pusat tersebut," tuturnya sambil tersenyum.
Setiap gedung yang dibangun di ITK dikembangkan dari bangunan panggung khas Kalimantan. "Arsitekturnya initasi bangunan di Kalimantan tanpa harus menirunya," pungkasnya.(fin)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung