Dengan dipastikannya ITK akan dibangun di kota Balikpapan, Gubernur Kaltim mengawali kunjungannya dengan mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada ITS. Sebab, bagi pria yang kerap disapa Awang, ITS memiliki andil besar dalam proses panjang pembangunan institut perdana di Kalimantan ini. "Kami berharap institut baru ini dapat mewakili kebutuhan di Kalimantan," ungkapnya.
Selain ungkapan terima kasih, dalam kunjungan ini, Awang juga menyampaikan rencana pembangunan jangka panjangnya. Yakni, terkait perkembangan ke depan yang sesuai dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Dikatakannya, Kaltim bakal dijadikan sebagai koridor ekonomi nasional dan lumbung pertanian. "Dalam menghadapi perkembangan pembangunan Kaltim saat ini, Kaltim membutuhkan banyak SDM yang berkualitas," tuturnya.
Tidak dipungkiri, adanya Universitas Mulawarman memang cukup membantu terpenuhinya SDM yang dibutuhkan dalam industri Kaltim. Namun, jumlah SDM dalam bidang teknologi masih terbilang sedikit. "Banyak potensi industri migas, pertambangan bahkan pertanian serta perkebunan di Kalimantan," tambahnya sembari tersenyum.
Gubernur yang bergelar Pangeran Ngebe Suroprojo tersebut berharap ITK segera terealisasi dalam waktu singkat. Sehingga kebutuhan SDM dapat segera terpenuhi pula. "Kaltim butuh kerjasama dengan ITS untuk membentuk SDM yang baik," tutur Awang lagi.
Perencanaan pembangunan ITK juga tak lupa dibahas dalam kunjungan ini. Terdapat dua alternatif pilihan dalam membangun ITK. Yakni, pembentukan fakultas yang benar-benar baru atau Politeknik Balikpapan (Poltekba) akan dilebur menjadi ITK. "Disisi lain, Universitas Mulawarman yang berada di Samarinda pun menyatakan siap jika fakultas tekniknya diambil dan menjadi ITK," jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA selaku Rektor ITS menyatakan, masih ada ketidakjelasan tentang skenario yang akan diambil untuk ITK. "Nanti bisa seperti ITB yang merupakan pelepasan fakultas teknik UI atau benar-benar baru," tuturnya menjelaskan.
Ia menambahkan, jika alternatif peleburan poltek menjadi pilihan, maka masalah baru bakal muncul. Serta, bertentangan pula dengan rencana pemerintah yang mendirikan 150 politeknik negeri di seluruh Indonesia. "Nantinya, akan susah mencari SDM menengah kebawah. Padahal, itu juga sangat dibutuhkan," paparnya disambut anggukan kepala dari Gubernur Kaltim.
Sementara itu, Tri Yogi pun menyebutkan tanggapan Menteri pendidikan dan kebudayaan, Prof Dr Ir Muhammad Nuh DEA terkait alternatif tersebut. "Mendikbud menginginkan ITK benar-benar baru, tanpa melebur Poltekba maupun mengambil fakultas teknik Universitas Mulawarman," lanjut dosen jurusan Teknik Mesin.
Oleh karena itu, bersama dengan peresmian Poltekba menjadi politeknik negeri oleh Mendikbud, akan digelar pula diskusi terkait pendirian ITK pada Sabtu (7/1) mendatang di Balikpapan. Diskusi ini meliputi masterplan dan penentuan kebijakan.(fin/esy)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung