Untuk mendapatkan dana tersebut tidak mudah. Karena JTMM harus bersaing untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat tersebut. Berbagai universitas di seluruh Indonesia turut mengusulkan untuk hibah yang sama.
Hibah tersebut didapatkan melalui proposal yang diusulkan oleh para dosen. Pembuatan proposal untuk pengadaan alat tersebut sudah disiapkan sejak awal bulan Maret 2011.
Pengajuan dana awalnya sebesar Rp 60 miliar. Tapi usulan pertama tersebut tidak diterima dan proposal tersebut direvisi ulang. Akhirnya pada akhir bulan September proposal tersebut disetujui dengan total dana yang diberikan sebesar Rp 25 miliar.
Keberhasilan proposal tersebut tidak lepas dari perjuangan panjang para dosen. ”Bapak dan ibu dosen bekerja dengan keras sampai harus menginap di kampus,” komentar Hariyati Purwaningsih SSi MSi, anggota tim pengadaan barang. Tak heran jika ketika proposal tersebut disetujui, banyak dosen yang merasa begitu lega.
Terlebih lagi mereka yang sudah mengajar sejak awal berdirinya jurusan tersebut. Karena sebenarnya, pembelian alat-alat tersebut telah diusulkan sejak tahun 2004. ”Ibarat baru mendapat amanah seorang anak,” lanjut Hariyati menggambarkan kegembiraannya.(sha/lis)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung