Ella, nama panggilan Lailatus Sa’adah, tak akan pernah melupakan hari itu. Kamis (22/12) lalu, ia membawakan ide bisnisnya di final kompetisi bisnis nasional tersebut. Tidak tanggung-tanggung, juri yang dihadapinya adalah Surjanto Yasaputera dari PT Gelora Djaja, Helmy Yahya dan Antarina S F Amir. Malam final kompetisi itu ditayangkan secara langsung dari studio Metro TV Jakarta.
Untuk menuju final tentunya tak mudah. Semuanya bermula dari proposal bisnis 100 kata yang dikirimkan olehnya September lalu. Kompetisi tersebut diikuti oleh sekitar 1.800 peserta dari berbagai latar belakang, seperti sales, produser radio, hingga sutradara.
Ini lantas diikuti oleh beberapa tahap seleksi seperti market challenge dan presentasi di setiap sesi. Market challenge merupakan tantangan simulasi bisnis langsung di lapangan. Tahap seleksi ini diadakan di beberapa kota seperti Surabaya dan Yogyakarta. Selama seluruh tahap seleksi,setiap gerak langkah peserta dipantau oleh kamera dari pihak panitia untuk dinilai nantinya.
Berbeda dengan kompetisi bisnis lainnya. Wismilak Diplomat Success Challenge Season 2 tidak hanya menilai dari aspek ide bisnis saja. Penilaian berdasarkan pada tiga aspek utama. Yaitu kepribadian serta kepahaman dan kepiawaian berbisnis. Setiap sesi seleksi dinilai langsung oleh tiga dewan juri pada saat presentasi.
Di babak final, mental dan pengetahuan dunia bisnis alumnus D3 Teknik Kimia ITS ini diuji di atas meja debat. Tiga peserta yang masuk ke babak final masing-masing memaparkan ide bisnis mereka. Setiap peserta harus bisa menemukan celah dari ide lawan bisnisnya.
Inilah sesi terakhir Ella menunjukkan kualitasnya di bidang bisnis. Dibandingkan dengan peserta lain, ia merupakan yang paling muda. Menurut Ella, juri menganggapnya kurang piawai karena basis keilmuannya dari Teknik Kimia. ”Tapi saya unggul di passion dan kepahaman dalam bisnis,” lanjutnya.
Alhasil, ternyata idenya berhasil memuaskan juri dan menjadi juara pertama. Di rumah produksi Krawu Burger di Jl Gubeng Kertajaya 3F/4a, Ella dapat ditemui bersama dua partner bisnisnya Said dan Teguh. Mereka mengaku ingin menggunakan hadiah tersebut untuk pengembangan bisnis mereka lebih lanjut. Meskipun menurut mereka, Rp 500 juta termasuk jumlah yang kecil dalam dunia bisnis. ”Kami ingin menggunakannya untuk mengembangkan branding Krawu Burger lebih luas lagi,” ungkapnya di akhir wawancara. (anl/lis)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung