ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
18 Desember 2011, 10:12

ITS Presentasikan Rancangan ITK

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sabtu (17/12), tim ITS berkesempatan untuk mempresentasikan rancangan tersebut kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Prof Dr Ir Muhammad Nuh DEA. Secara tertutup, Prof Dr Ir Sulistijono selaku ketua Feasibility Study (FS) didampingi oleh Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA, Rektor ITS, menyampaikan laporannya.

Sulistijono menjelaskan jika proses pembangunan ITK ini dimulai dengan survei untuk memperoleh data primer dan sekunder. Berdasarkan hasil FS, diputuskan ITK akan dibangun di Provinsi Kalimantan Timur tepatnya di kota Balikpapan.

Sebenarnya, ada dua pilihan yaitu Samarinda atau Balikpapan. Namun, berdasarkan kelayakan, kerjasama pemerintah dan dukungan masyarakat, Balikpapan setingkat lebih baik. Analisa lebih lanjut, memutuskan kawasan Karang Joang yang terletak sekitar 13 ke arah utara kota Balikpapan menjadi tempat berdirinya ITK.

Salah satu yang menjadi pertimbangan adalah luas wilayah yang dibutuhkan. Untuk membangun, ITK setidaknya membutuhkan 200 hektar lahan. Hanya saja, sampai saat ini luas lahan yang telah dibebaskan sebanyak 60 hektar. "Sisanya dalam proses," ungkap mantan Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) ini.

Dari segi jurusan, ITK ditargetkan dibangun dengan 13 jurusan di tahun pertama. Sementara itu untuk tahun kedua, sebanyak 15 jurusan. Jurusan yang pasti ada adalah Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Elektro. Sedangkan sisanya merupakan jurusan tambahan yang sesuai dengan keadaan daerah. Salah satunya adalah Pertambangan dan Perminyakan yang banyak ditemui di Kalimantan Timur.

Lebih lanjut, Guru Besar (Gubes) Teknik Material Metalurgi tersebut menjelaskan bahwa setiap jurusan nantinya akan menerima 40-50 mahasiswa setiap tahunnya. Dengan asumsi tersebut, ditargetkan dalam empat tahun jumlah mahasiswa mencapai 15 ribu mahasiswa.

Sementara itu, dari segi kontur tanah, ITK akan dibangun dalam betuk klaster. Misalnya, klaster Rektorat, klaster Fakultas, dan klaster Unit Pelayanan Terpadu (UPT). "Nantinya, ruang kuliah akan dibuat tiap fakultas," terangnya.

Mendiknas sendiri, merespon baik laporan tersebut. Hanya saja, Nuh menekankan tiga hal yang harus diperhatikan. Pertama, terkait Kajian Akademik. Nuh menyarankan terdapat pengelompokan jurusan menjadi sebuah fakutas. "Diperhatikan kemungkinan penambahan dan pengembangan jurusan," ujar Gubes ITS ini.

Kedua, terkait Study Body yang ingin dicapai. Dalam hal ini, diharapkan tidak terjadi tambal sulam selama proses penerimaan mahasiswa baru (maba). "Titik maksimum harus dimiliki. Sehingga jumlah mahasiswa bisa steady state," ungkapnya.

Hal ketiga yang tidak kalah penting adalah adanya hutan konvervasi. Pembangunan ITK mutlak harus memperhatikan hutan yang telah ada. Nuh memberikan estimasi 60 persen luas lahan adalah gedung. Sisanya, difokuskan sepenuhnya untuk lahan dan jalan. "Luas yang dibutuhkan paling tidak 300 hektar. Jika hal ini tidak dicukupi, dapat menjadi pertimbangan lagi," pungkas Nuh.(ran/esy)

Berita Terkait