Belum adanya pengakuan dunia akan kedaulatan Palestina menimbulkan pilu segenap warga negaranya. Bagaimana tidak, sehari-harinya semua warga Palestina harus selalu siap siaga pada serangan Israel bisa datang kapan saja.
Karena itu, mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Fakultas Teknologi Kelautan, Al Bahri, merasa perlu untuk sedikit memberi perhatian pada saudara sesama muslim disana. Yaitu dengan menggelar seminar yang mendatangkan tokoh pejuang yang baru saja pulang dari Palestina, Aqil Wilda Arief.
”Ketika kita tidak tahu apa yang terjadi di Palestina, kita tidak akan mengerti mengapa mereka bertakbir begitu keras,” ungkap Aqil penuh semangat.
Mahasiswa Teknik Industri Universitas Gajah Mada Yogyakarta berceita, kondisi masyarakat Palestina saat ini begitu memprihatinkan. Banyak anak kecil disana yang tidak bisa sekolah, para remaja terpaksa harus memegang senjata untuk mempertahankan negara mereka, juga makanan yang sulit didapat. Bahkan untuk minum saja, mereka harus meminum air dari laut.
Kesengsaraan rakyat Palestina ini, menurut Aqil akibat upaya Israel untuk menguasai wilayah Palestina yang bahkan menghalalkan segala cara. ”Dalam agresinya, Israel telah melakukan kejahatan perang dengan menggunakan senjata yang dilarang hukum Internasional,” terang mahasiswa yang juga Ketua Lembaga Dakwah Kampus UGM Shalahuddin ini.
Upaya pemberian bantuan berupa makanan, obat-obatan dan kebutuhan hidup lainnya, pun sebenarnya telah dilakukan Indonesia sejak tahun 2008 lalu, tetapi kelancaran proses pengiriman bantuan tersebut baru terwujud tahun ini.
”Ada tujuh pintu masuk untuk ke Palestina, enam diantaranya dikuasai Israel dan yang satu di bawah pengawasan Mesir,” tegas Aqil. Namun, baru setelah runtuhnya rezim Mubarok baru-baru ini, bantuan ke Palestina lebih mudah dikirimkan.
Mahasiswa yang baru saja pulang dari Palestina ini juga menambahkan, yang dibutuhkan warga Palestina sekarang bukanlah bantuan makanan atau kebutuhan-kebutuhan logistik. ”Yang dibutuhkan Palestina saat ini adalah pengakuan kedaulatan negara dari seluruh negara di dunia,” kata Aqil. (ali/fz)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan