ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
16 Desember 2011, 09:12

Launching Perpustakaan Awali Pembentukan Desa Binaan FTK

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Lambatnya perkembangan beberapa wilayah di sekitar ITS, menumbuhkan hasrat mahasiswa FTK untuk turut serta mengembangkan wilayah tersebut. Hal ini dibuktikan dengan pembentukan desa binaan. ”Desa binaan adalah sarana untuk memberdayakan potensi di suatu desa agar bisa berkembang,” ungkap Farendy Arlius, ketua panitia desa binaan FTK.

Pemilihan desa Medokan Semampir sebagai desa binaan mahasiswa FTK dikarena desa ini memenuhi persyaratan yang ditetapkan. ”Syarat yang kami tetapkan yaitu tidak jauh dari ITS, banyak anak-anak kecil yang sebagian besar minim pengajaran, dan daerah tersebut membutuhkan pemberdayaan,” jelas mahasiswa Teknik Perkapalan (Tekpal) angkatan 2010 ini.
    
Farendy menambahkan, pembukaan desa binaan FTK kali ini, memang hanya di hadiri oleh mahasiswa jurusan Tekpal. Hal ini disebabkan, buku-buku yang digunakan untuk mendirikan perpustakaan desa, dibeli menggunakan sisa uang iuran bakti sosial mahasiswa Tekpal.

”Untuk selanjutnya, kami akan melakukan kegiatan di desa binaan ini bersama satu FTK,” ujar Farendy. Secara garis besar,  ada tiga aspek utama yang akan dikembangkan dalam desa binaan ini. Meliputi aspek pendidikan, perekonomian, serta kesehatan masyarakat.

Untuk mengembangkan tiga aspek tersebut, Farendy mengatakan, fakultasnya akan melakukan beberapa kegiatan. Diantaranya adalah pembelajaran gratis untuk anak-anak, pengelolaan sampah organik dan anorganik, serta mendatangkan mahasiswa ahli dari Universitas Airlangga untuk melakukan penelitian.

Agar program desa binaan ini dapat terus terlaksana dan tidak berhenti di tengah jalan, Farendy berharap kontribusi dari seluruh mahasiswa FTK. ”Mahasiswa FTK harus memikirkan juga keadaan masyarakat sekitar, kita tidak boleh egois, karena kita kuliah dibiayai masyarakat juga,” ujar Farendy yakin.

Senada dengan Farendy, Uud Nasrulloh, presiden BEM FTK saat membuka kampung binaan FTK mengatakan, mahasiswa harus memberi gambaran positif terhadap masyarakat tentang apa yang mereka lakukan. ”Kita harus menunjukkan kalau mahasiswa tidak hanya bisa bikin rusuh dan demo saja tetapi juga bisa mengembangkan suatu wilayah,” pungkas Uud. (ali/rik)

Berita Terkait