Pada kesempatan ini, Budi menyampaikan orasi ilmiahnya mengenai Metaheuristik, dari Optimasi ke Data Mining. Dalam bahasa sederhana, Metaheuristik adalah teknik pendekatan untuk mencari solusi optimal dari suatu permasalahan dengan menggunakan suatu mekanisme tertentu. Sementara Data Mining yang dimaksud adalah suatu teknik penggalian basis data untuk mendapatkan informasi yang berharga.

Lebih lanjut, ia mencontohkan aplikasi sederhana dalam penggunaan Data Mining adalah dalam hal penempatan gudang penyimpanan suatu perusahaan yang paling optimal. "Aplikasi Data Mining jauh lebih mudah dibandingkan dengan teknik optimasi sederhana," tutur Budi dalam orasinya.

Pada kesempatan tersebut, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono, Rektor ITS yang memimpin langsung pengukuhan tersebut turut menyampaikan pesannya. Ia mengungkapkan jika menjadi Gubes bukanlah akhir perjalanan seorang dosen. "Sesungguhnya ada empat tugas besar yang menanti seorang Gubes," terang Gubes Teknik Mesin ini.

Diantaranya, seorang Gubes wajib menjadi pemimpin seminar dan pernah membuat buku, serta melakukan berbagai penelitian laboratorium. Tugas yang tidak kalah penting adalah mengambil peran dalam masyarakat dan mengaplikasikan penelitiannya. Selanjutnya, adalah melatih dan membimbing mahasiswa serta teknisi sehingga bisa menjadi seorang Gubes.

Di akhir sesi, Tri Yogi kembali menegaskan jika hingga tahun 2017 ITS membutuhkan 70 Gubes lagi untuk menjadi World Class University. Jumlah ini dinilai ideal melihat perkembangan ITS yang menargetkan memiliki 1200 mahasiswa program doktor. Dengan catatan ideal, satu orang Gubes hanya boleh membimbing maksimal enam mahasiswa program doktor.

Untuk itu, ia menghimbau agar para dosen yang telah menyandang gelar doktor untuk segera mengurus persyaratan menjadi Gubes. Bahkan ia menegaskan jika menjadi Gubes adalah kewajiban. "Mungkin Bapak/Ibu tidak membutuhkan gelar sebagai Guru Besar, tetapi percayalah jika ITS sangat membutuhkannya," pungkas dosen kelahiran Tulungagung tersebut. (ran/fi)