ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
30 Oktober 2011, 07:10

ITS dan HKI Gelar Seleksi Guru Kimia Teladan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ketua Pelaksana Pusat, Hamzah Fansuri PhD mengungkapkan, saat  ini adalah seleksi tingkat provinsi Jawa Timur. Karena sebelum menjadi Guru Teladan Indonesia, para guru harus mengikuti seleksi daerah. ”Totalnya ada sebelas cabang. Salah satunya Jawa Timur,” terang dosen Jurusan Kimia ITS ini. Lebih lanjut, ia menceritakan jika acara ini digelar dalam rangka memperingati International Years of Chemistry (IYC) yang ditetapkan oleh UNESCO tahun ini. 

Alur seleksi dimulai dengan pengumpulan lembar portofolio, didalamnya yang data diri dan karya tulis tentang mengapa mereka pantas menjadi guru teladan. Dari hasil pengumpulan, tercatat sebanyak 55 guru yang mendaftar. Sayangnya, dari jumlah tersebut hanya saja sekitar 30 pendaftar yang hadir.”Mungkin ada halangan lain,” ucap Hamzah.

Seleksi pertama yang harus dilalui adalah tes tulis seputar ilmu dasar kimia. Selanjutnya, dari hasil tes tulis dipilih sepuluh peserta berdasarkan nilai tertinggi dan portofolio. ”Mereka yang lolos harus melewati tes wawancara di hadapan juri,” tambahnya.

Dalam tes wawancara, peserta dihadapkan dengan tiga juri yang kompeten di bidang kimia. Masing-masing adalah Dra Ita Ulfin M Si, dosen Kimia ITS, Dr Rurini Retnowati, dosen Universitas Brawijaya (UB) dan Fauziatul Fajaroh, MSc, dosen Universitas Negeri Malang. Pada tes ini, peserta diberi kesempatan untuk menampilkan gaya dalam mengajar di hadapan juri.

Dari hasil tes wawncara, nantinya akan diambil tiga juara dan satu juara favorit. Juara satu dan dua berkesempatan mengikuti kompetisi selanjutnya di Jakarta, Sabtu (12/11) mendatang. Hanya saja, juara pertama akan difasilitasi baik dari segi transportasi dan penginapan.

Sisipan Pelatihan

Usai tes tulis, peserta seleksi tidak hanya dibiarkan menunggu. Pasalnya, panitia telah mempersiapkan tiga pelatihan bagi para guru kimia tersebut yaitu, pelatihan pembuatan presentasi multimedia, pelatihan pembuatan dan pengolahan modified of cassava flour (mocav) serta pelatihan pembuatan dumpling.

Pada masing-masing pelatihan, peserta tidak hanya sekedar diberi teori. Namun, peserta juga diajak langsung untuk membuat olahan dari mocav berupa pembuatan mie. Aplikasi pembuatan dumpling berupa pembuatan pangsit dari mocav.

Hamzah menjelaskan, pelatihan ini diharapkan mampu memberikan bekal kepada para guru mengenai penerapan kimia dalam kehidupan sehari-hari. ”Selain itu, harapannya pelatihan ini akan merangsang para guru dalam membina olimpiade ataupun karya tulis lain,” pungkasnya. (ran/rik)

Berita Terkait