Keempat zine tersebut diterbitkan oleh beberapa lembaga dakwah kampus di ITS. Di antaranya adalah ManaZine yang diterbitkan oleh Jama’ah Masjid Manarul ‘Ilmi (JMMI) ITS dan Ultras-Safinah oleh Lembaga Dakwah Jurusan (LDJ) As Safinah Teknik Perkapalan ITS. Ada pula JMAA oleh Jama’ah Masjid Al Azhar, dan SEIZE Zine oleh Kajian Islam Sistem Informasi ITS.

Bergantian, mereka mempresentasikan zine masing-masing. Dalam presentasi tersebut, mereka saling berbagai pengetahuan mengenai majalah masing-masing.

Ultras-Safinah misalnya. Konon, nama tersebut diadaptasi dari nama seorang pemain atau supporter sepak bola yang sangat loyal  terhadap klubnya. ”Dengan nama itu, kami berharap adanya loyalitas pengurus terhadap LDJ kami, salah satunya melalui zine,” jelas Ihram selaku ketua umum LDJ yang menaungi majalah tersebut. Ultras Safinah sendiri telah beredar sebanyak sembilan kali.

Sementara ManaZine yang namanya diambil dari nama masjid di ITS, yakni Masjid Manarul Ilmi. Zine ini telah terbit sebanyak lima kali dimulai tahun 2009. SEIZE Zine dan JMAA baru memulai kiprahnya tahun 2011 ini. Semangat dakwah yang tinggi membuat total 11 orang perwakilan hadir untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Zine di Indonesia pada awalnya memang dipelopori oleh komunitas musik punk. Lewat zine, komunitas-komunitas ini menunjukkan rasa hormatnya terhadap karya orang lain.

Adanya zine-zine yang bergerak di bidang dakwah ini cukup membuat terkejut peserta yang lain. ”Ternyata ada juga ya zine untuk dakwah,” ujar Anitha Silvia, moderator acara tersebut.

Design It Yourself (DIY) Market & Zine//Picnic merupakan rangkaian pelatihan pembuatan zine personal oleh para peserta. Acara pada hari Minggu menutup rangkaian pelatihan tersebut.

Kegiatan ini dihadiri oleh banyak pemilik zine lokal di Surabaya. banyak dari mereka yang telah memiliki zine pribadi. Ada pula zine kolektif yang dibuat oleh komunitas. Ranahnya bervariasi, seperti musik, resep masakan, dan lain-lain. (nir/lis)