ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
23 Oktober 2011, 01:10

Curi Peluang Bisnis Lewat Value Usaha

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tak tanggung-tanggung, acara yang digelar kali kedua oleh ITS untuk mahasiswa pengantar technopreneurship ini menghadirkan empat pembicara handal. Jatuh bangun dalam dunia bisnis, bukan hal baru lagi bagi mereka. Mereka adalah Nico Budianto, Achmad Rofiq, Rian Kurniawan, dan Andi S Boediman. Tak lupa, mendatangkan Drs Soehardjupri Msi sebagai moderator.

Sebagai founder Indonesia Technopreneurship Community, pria yang kerap disapa Nico ini memberi pemaparan singkat mengenai peluang bisnis. Mulai dari inovasi yang bisa diselipkan dalam bisnis hingga jenis-jenis bisnis. "Cara presentasi yang unik juga termasuk inovasi," tuturnya.

Ditanya mengenai adanya Corporate Social Responsibility (CSR)  sebagai salah satu jenis entrepreneurship, alumni jurusan Teknik Kimia ini menuturkan, usaha harus bisa ramah lingkungan. Berpijak pada Clean and Green Technology, maka usaha tersebut bisa memberikan value ke berbagai pihak.

Sementara Rofiq yang tak lain merupakan juara animasi wirausaha muda mandiri sebagai pembicara kedua tak banyak bermain kata. Ia cukup mempertontonkan animasi yang tengah digarapnya. "Jika banyak yang menyukai animasi ini, akan saya turut tayangkan di salah satu stasiun TV," ujar mahasiswa studi magister Teknik Elektro ITS tersebut sembari tersenyum.

Menurutnya, sekarang animasi menjadi salah satu bisnis yang potensial, dimana pangsa pasarnya yang utama adalah anak-anak. Yang jelas, hal terpenting dalam membuahkan animasi agar mampu menarik animo masyarakat, terletak pada inti ceritanya.

Beralih ke Rian. Mahasiswa yang tengah studi semester tujuh di Jurusan Teknik Mesin ITS ini telah memulai bisnis oketoys sejak setahun lalu. Ia lebih menekankan pada mahasiswa lainnya untuk tidak pernah berpikir berhenti ketika telah memulai bisnis. "Saya pernah rugi belasan juta, tapi harus bisa bangkit lagi," terangnya.

Bisnis yang tergolong baru saja start up ini memang memilih anak-anak pula sebagai pangsa pasar terbesarnya. "Kita harus pintar-pintar cari peluang," ungkapnya. Tak hanya itu, ia juga mengajak mahasiswa ITS untuk mencuri peluang dana dari para investor. Sebab, Rian sendiri memulai bisnis dengan dana dari para investor. Menurutnya, langkah pertama mencari investor bisa melalui google.

Pembicara keempat, Andi sebagai owner Ideosource, telah lama malang melintang di berbagai usaha. Memberikan training animasi, mengajar di berbagai universitas, hingga memiliki usaha kerjasama dengan PT.Telkom pun pernah dilakoninya. Kali ini, ia beralih kembali, yakni mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang pemberian investasi bisnis.

"Jangan datang pada saya jika Anda tidak bisa memberi value pada usaha Anda," tutur Andi tegas. Bagi Andi, orang yang bisa menguasai dunia bukanlah orang yang memiliki produk. Melainkan, mereka yang memiliki distribusi channel. Ia pun menambahkan, beralih usaha itu tak masalah bila perubahan yang dilakukan itu mampu menghasilkan hal luar biasa. Diakuinya, dunia investasi mampu memberikan platform untuk para pebisnis yang mencari peluang.

Talkshow ini pun dilanjutkan dengan tanya jawab. Banyak mahasiswa yang bertanya mengenai peluang bisnis bidang tertentu. Keempat pembicara ini pun sepakat, dengan mengenali value usaha, maka peluang bisnis pasti menjadi hal mudah.

Di akhir acara, Dr Ir Bambang Sampoerna MT selaku perwakilan kemahasiswaan berharap akan lebih banyak lagi event-event entrepreneur di ITS. "Peluang bisnis di bidang teknologi juga masih besar. Yang terpenting, jangan lupa untuk memiliki paten," ungkapnya. (esy/fi)

Berita Terkait