Kedua calon orang nomor satu di BEM ITS tersebut memulai agenda kampanye terakhir tersebut dengan memaparkan visi misi masing-masing. Setelah itu, keduanya diperkenankan menjawab seluruh pertanyaan saat sesi tanya jawab.
Dua mantan kahima di jurusan masing-masing ini sempat ditanyai salah satu mahasiswa PENS. Keduanya diminta menuliskan nama para Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan di PENS. Setelah diberi waktu beberapa menit, moderator membacakan jawaban kedua calon. Ternyata, Imron tak mengisi beberapa nama kahima. Sedangkan Muhlas dapat menuliskan semua nama kahima jurusan-jurusan di PENS.
Imron dan Muhlas secara bergantian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang membanjiri keduanya. Seorang mahasiswa PENS menyesali sikap Calon Presiden Bem (Capresbem) karena tidak meminta izin kepada PENS ketika memasang banner di depan kampus mereka.
Selain itu juga ada pertanyaan, apakah mereka berdua pernah mbacem atau mencontek, TA atau Titip Absen. Debat tersebut semakin seru ketika kedua calon mengatakan pasti pernah mbacem. Mendekati senja, kampanye Capresbem tersebut diakhiri. Para mahasiswa dihimbau agar tidak menjadikan kampanye dan debat tersebut sebagai alasan pemecah persatuan mahasiswa di ITS. (ers/fi)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung