Jumlah wisudawan ITS pada wisuda ke-103 mencapai 3.360 mahasiswa. Jumlah tersebut memang dinilai lebih besar dari sebelumnya. ”Ini wisuda terbesar di ITS bila dilihat dari jumlah wisudawannya,” ungkap Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA, Rektor ITS. Untuk itulah, acara dibagi menjadi tiga sesi.

Sesi pertama memang menjadi milik wisudawan dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA), Fakultas Teknologi Kelautan (FTK), Fakultas Teknologi Informasi (FTIF), dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS).

Lain halnya dengan sesi kedua. Hanya ada Fakultas Teknologi Industri (FTI) dan MMT. Sedangkan sesi tiga yang berlangsung Minggu (25/9) akan diwarnai mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).

Sebagaimana proses wisuda sebelumnya, acara kali ini diawali dengan penampilan tari dari Unit Kegiatan Tari dan Karawitan (UKTK). Menyanyikan lagu Syukur, Indonesia Raya, Hymne ITS, dan Hymne Guru pun menjadi rangkaian acara selanjutnya. Tak berhenti di situ, prosesi masih berjalan dengan penyerahan ijazah kepada para wisudawan.

Dalam acara ini, Tri Yogi juga mengungkapkan rasa syukurnya pada para wisudawan. Terutama bagi mereka yang telah lulus dengan predikat dengan pujian atau cum laude. ”Semoga mendapatkan pekerjaan yang layak. Jangan lupa mengabdikan diri pada bangsa,” tutur Dosen Jurusan Teknik Mesin tersebut.

Tak hanya itu, Tri Yogi juga kembali berpesan. ”ITS sudah membekali kalian dengan IPTEK. Tapi itu masih belum cukup,” ungkapnya. Sebab, hal tersebut tergantung pada orang yang akan memanfaatkannya. Dengan kata lain, moralitas manusia sangat menentukan IPTEK tersebut akan dibawa kemana.

Menurut Tri Yogi, wisudawan itu terus dituntut untuk memutakhirkan segala aspek kehidupan. Sebab, salah satu ciri pemimpin yang baik adalah menganggap hidupnya sebagai proses belajar yang tiada henti. Apalagi hal tersebut untuk mengembangkan lingkaran pengetahuan mereka.

”Jangan lupa meningkatkan takwa,” pesan Tri Yogi lagi. Baginya, takwa akan mampu menjadi penyeimbang ilmu pengetahuan yang telah dimiliki setiap orang. Satu hal yang tak kalah penting dalam pesannya adalah tetap berbakti kepada orang tua. (esy/fi)