Acara hasil kolaborasi ITS dan Konsulat Jepang ini pun seketika dipadati oleh banyak pengunjung yang sebagian besar terdiri dari mahasiswa Jurusan Arsitektur ITS. Mereka mengamati satu-persatu gambar arsitektur kontemporer Jepang yang banyak diaplikasikan pada bangunan publik. Sebut saja bangunan perumahan rakyat, kantor polisi,terminal, dan museum.

Menariknya, selain beberapa bangunan tersebut, toilet umum di Jepang juga menjadi salah satu bangunan yang tak luput dari sentuhan arsitektur kontemporer. Bahkan gambar arsitektur toilet umum di Jepang menjadi salah satu gambar yang paling banyak mencuri perhatian pada pameran ini. Gambar bangunan toilet yang modern, artistik, dan bersih membuat banyak pengunjung kagum.

Kekaguman itu turut pula dirasakan oleh Rektor ITS. ”Toiletnya luar biasa, benar-benar mengutamakan kebersihan dan arsitekurnya menunjukkan kultur bangsanya,” ujar Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA.

Rektor juga menambahkan bahwa adanya pameran ini telah menginspirasi ITS untuk lebih peduli dengan perawatan bangunan. ”Mungkin beberapa bangunan di ITS yang dianggap kurang berguna seperti jembatan kayu, seharusnya bisa dirawat agar dapat memberi keindahan,” tambahnya.

Terselenggaranya pameran juga membawa dampak yang positif bagi mahasiswa ITS khususnya mahasiswa Jurusan Arsitektur. ”Pameran ini memberi contoh yang konkret sehingga dapat menjadi masukan mahasiswa untuk tugas perancangan arsitektur,” terang salah seorang dosen Arsitektur.

Hadir dalam pembukaan pameran ini Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, Masaaki Takano.Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf yang seharusnya dijadwalkan datang untuk meresmikan, hadir pada siang harinya.

Dalam kesempatan ini, Takano banyak meluangkan waktu berbincang dengan mahasiswa. Tak melulu soal arsitektur, ia juga sempat membicarakan tentang ketertarikannya belajar bahasa Arab. ”Saya sedang belajar sedikit-sedikit bahasa Arab, seperti kata Assalamualaikum,” ungkapnya dengan logat Jepang.(ald/yud)