Bagaimana caranya mengumpulkan suara seluruh mahasiswa ITS dalam Pemira nanti? Inilah pertanyaan terbesar yang dihadapi oleh tim beranggotakan sebelas orang ini.
”Kami benar-benar ingin menghilangkan angka golput saat pemungutan suara nanti,” kata ketua KPU, M Dhanar S R F. Para anggotanya pun mengatakan hal serupa.
Mereka yang berada di bawah koordinasi Dhanar adalah Abdul Wahab selaku juru bicara. Selain itu juga Tri Vicca K dan Vera Hadyanti Utami selaku sekretaris dan bendahara.
Setiap langkah menuju pemungutan suara Pemira memiliki penanggung jawab tersendiri. Selama masa kampanye misalnya, menjadi tanggung jawab Ken Widyaningtyas H dan M Reza Budiman. Sementara para Calon Presiden (Capres) BEM dan calon koordinator LM diatur oleh Badan Pemeriksa Dana Kampanye (BPDK) yang dipimpin oleh mahasiswi Teknik Mesin, Fungky Dyan P.
”Tahun lalu, badan ini terpisah dari KPU,” cerita Fungky. Namun untuk memudahkan koordinasi, tahun ini keduanya digabungkan.
Untuk masa hari H Pemira, terdapat penanggung jawab untuk Panitia Pemilihan Umum (PPU) serta Kelompok Pelaksana Pemungutan Suara (KPPS). Mereka dipimpin oleh Sulistyono serta Ahmad Indi Yulianto. Mereka akan diawasi oleh Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) di bawah pimpinan Rizki Fauzi Rifai. Semua masalah logistik akan dipimpin oleh Imam Ahmad al-Fatah.
Semua anggota tim ini telah diseleksi langsung oleh LM berdasarkan kemampuan dan motivasinya. Mereka pun menciptakan jargon sendiri, yaitu Tegas, Profesional dan Akuntabel. Menurut Dhanar, selain berkualitas, timnya harus bisa mempertanggung jawabkan semua aksi mereka selama Pemira.
Dengan waktu yang cukup terbatas, kelompok ini mesti bekerja keras. ”Kami dibentuk terlambat, dan BEM harus segera menyelesaikan masa jabatannya setelah lanjutan Mubes IV,” papar Ken.
KPU memang baru dibentuk pada pertengahan bulan Juni. Masa liburan ini benar-benar mereka manfaatkan untuk menyiapkan Pemira. Mereka rapat setiap hari, bahkan bisa dua kali sehari. Target mereka, masa awal kuliah adalah akhir penyerahan berkas para calon. Dan Pemira bisa dilaksanakan awal Oktober.
Namun mereka tetap optimis dengan harapan-harapan mereka. Menurut mereka, persiapan rata-rata mahasiswa ITS untuk Pemira lebih baik dari tahun sebelumnya. Jumlah para calon diperkirakan meningkat tahun ini. Sehingga Pemira pun bakal lebih meriah.
Yang jelas, mereka tak akan berhenti hingga semua suara mahasiswa benar-benar terkumpul. ”Kami benar-benar ingin menjadikan Pemira tahun ini sebuah dedikasi untuk kejayaan ITS,” tambah Indi.(lis/hoe)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung