Masjid Manarul Ilmi ITS dipenuhi sekitar 900 jama’ah. Bersamaan dengan pelaksanaan Informasi dan Pengenalan ITS (IPITS), peserta membeludak untuk menyimak cerita yang disampaikan oleh ulama dari Palestina tersebut.
Dengan menggunakan bahasa Arab, Syekh Adnan ditemani oleh Ustadz Syaifuddin Nawawi Lc sebagai penerjemah. ”Saya berharap juga mendapatkan kesempatan bertemu dengan saudara-saudara di Indonesia kelak ketika bertemu dengan Rasulullah SAW,” harap Syekh Adnan melalui terjemahan Ustadz Nawawi.
Syekh Adnan bercerita bahwa dia dan keluarganya merupakan keluarga yang terusir dari negerinya. Saat ini ia tinggal di Syiria. Banyak orang yang yang mencari keselamatan agar tidak terbunuh oleh tentara Israel. ”Prinsip kami, walaupun kami terusir, kami yakin kami akan kembali. Karena Palestina adalah tanah perjuangan,” ujar Adnan.
Pria yang juga insinyur Teknik Sipil ini mengatakan bahwa bangsa Indonesia juga bisa berjihad seperti pejuang Palestina. Namun karena dibatasi oleh teritorial seperti air, udara, dan darat, maka bantuan do’a dan harta juga sangat membantu warga Palestina. Bangsa Palestina suka terhadap Indonesia, karena Indonesia memberikan perhatian yang besar terhadap Palestina.
Di sesi tanya jawab, Syekh Adnan memberi penjelasan bahwa di Palestina dibagi shift antara yang belajar, yang ikut berperang, dan yang hafalan Al Qur’an. ”Jadi tidak ada sisi yang kosong sumber daya manusia,” pungkas Syekh Adnan. (nir/hoe)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung