Keduanya ialah Prof Dr Ir Abdullah Shahab MSc PhD dari Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri (FTI) dan Prof Dr Darminto MSc dari Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Mereka, secara berurutan adalah guru besar ke-100 dan ke-101 di kampus ITS.

Darminto merupakan guru besar Jurusan Fisika ITS ke-7. Suami  Desiani Rahmawati ini akan menyampaikan orasi tentang Pengembangan Material Maju dan Cerdas serta Upaya Pengolahannya dari Sumber Alam Lokal. Profesor di bidang Fisika Zat Mampat (Condensed
Matter) ini akan membahasnya beserta aspek perkembangan dan
aplikasinya.

Material maju dapat berupa material yang baru ditemukan. Selain itu, material yang sudah dikenal sejak dulu tetapi dapat dikaji sifat-sifatnya yang baru melalui langkah modifikasi tertentu juga bisa digolongkan material maju.

Pria asal Tulungagung ini menyebutkan, "Di Jawa Timur, ada beberapa sumber alam yang telah dieksploitasi dalam jumlah besar. Misalnya pasir besi, pasir silika, dan batu kapur." Ia pun menyebutkan contoh seperti Tuban, Lumajang, Blitar, dan daerah sekitar pantai lainnya.

Pria kelahiran 51 tahun silam ini juga mengkaji tentang lumpur Lapindo yang digunakan sebagai bahan campuran pembuatan semen. Pada semen komersial, batu kapur dicampur dengan bahan-bahan lainnya dan pasir silika. Pasir silika sendiri terus mengalami kenaikan harga. Sedangkan, lumpur memiliki kandungan silika 70% dan dapat dicampurkan dengan bahan baku semen lainnya.” ujar pria yang melakukan program riset pasca doktor di University of Twente, Belanda, 9 tahun lalu.

Sedangkan Abdullah, akan menyampaikan aspek penting dalam manufaktur, yaitu pengelasan. Pidatonya yang berjudul Tinjauan Metalografis Perubahan Struktur Logam Akibat Pengelasan ini mengemukakakan tentang pemanfaatan teknik metalografi untuk melihat perubahan mikrostruktur akibat pengelasan. Metalografi sendiri adalah teknik pengamatan bagian internal logam dengan menggunakan mikroskop.

Dosen Magister Manajemen ITS ini nantinya juga menjelaskan perbedaan topologi permukaan yang dramatis. Selain itu, dia akan membahas anomali bentuk kolam lasan pada pengelasan baja tahan karat dengan kandungan sulfur yang berbeda. (ers/niv)