Proses daftar ulang SNMPTN ini sedikit berbeda dengan daftar ulang jalur undangan. Tidak hanya dalam hal waktu, tetapi juga tempat. Jika dahulu memakai gedung Grha ITS, sekarang memanfaatkan Plaza Dr Angka dan Ruang Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) Bagian Kemahasiswaan. ”Kali ini waktunya lebih lama. Sedangkan yang kemarin hanya satu hari. Jadi harus benar-benar terpusat,” terang Ir Agus Gunaryo, Kepala Biro Pendidikan dan Kerjasama BAAK ITS.
Meski berbeda, Agus menjelaskan jika pada mekanisme secara umum sama. Pertama, calon mahasiswa baru (maba) harus melakukan medical check up di tempat yang telah ditentukan. Kemudian melakukan registrasi, mengisi biodata, dan menuju meja berkas untuk diteliti kelengkapannya. Lantas, Calon Mahasiswa Baru (Camaba) wajib mengisi data secara online untuk mendapatkan Nomor Register Pokok (NRP). Setelah melalui proses ini, calon maba telah diterima oleh ITS dan berganti status menjadi maba. Terakhir, maba harus melakukan foto untuk keperluan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).
Lebih lanjut, Agus mengatakan jika terdapat 1.374 camaba yang akan mengikuti daftar ulang. Jumlah tersebut terdiri dari 92 Bidik Misi dan 1.982 mahasiswa reguler. Terdapat perbedaan mekanisme pendaftaran untuk camaba Bidik Misi. ”Mereka yang diterima Bidik Misi harus diverifikasi terlebih dahulu,” terang Agus. Tim verifikasi adalah para Pembantu Dekan I (PD I) dari seluruh fakultas. Hanya saja, setiap harinya hanya ada dua PD I yang bertugas.
Mahasiswa yang diterima Bidik Misi tidak mutlak akan diterima. Tim verifikasi akan dengan jeli memastikan apakah mereka benar-benar memenuhi kla atau tidak.
Sementara itu, hari pertama pendaftaran ulang ini terbilang sepi. Pasalnya, tidak terdapat antrean panjang seperti yang biasa terjadi. Bahkan di beberapa pos terlihat petugas yang justru menunggu maba. ”Masih hari pertama. Hari terakhir biasanya ramai,” terang Agus.
Ada Stan BEM ITS
Yang menarik dari alur pendaftaran ulang ini adalah adanya stan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS yang digelar di dekat Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI). ”Kami memfasilitasi jika terdapat mahasiswa ITS yang ingin melakukan penangguhan pembayaran SPP atau SPI,” terang Andik Eko Saputro, Menteri Kesejahteraan Mahasiswa (Kesma) BEM ITS.
Lebih lanjut, Andik menjelaskan, jika ada maba yang membutuhkan fasilitas ini harus melengkapi berkas-berkas terlebih dahulu. Yaitu meliputi foto, fotokopi KTP, fotokopi rekening listrik, fotokopi PBB, fotokopi ijazah, fotokopi slip gaji dan fotokopi keterangan tidak mampu. Akan tetapi, tidak semua yang mengajukan akan langsung mendapat keringanan.
”Semua melalui screening,” terang mahasiswa jurusan Teknik Perkapalan ini. Menurutnya, akan ada empat belas pertanyaan yang diajukan. Hasilnya berupa rekomendasi kepada Rektor ITS. Sedangkan, keputusan final tetap ada pada Rektor ITS.
Keringanan yang diberikan pun bervariasi. ”Tergantung permintaan mahasiswa,” terang mahasiswa asal Ponorogo ini. Bentuknya dapat berupa penundaan pembayaran ataupun keringanan jumlah pembayaran. (ran/hoe)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,