Seminar yang bertempat di Ruang Sidang Rektorat lantai 1 ini merupakan seminar tahunan yang dihelat oleh Teknik Lingkungan ITS. Dalam penyelenggaraan seminar kali kedelapan ini, Teknik Lingkungan ITS bekerjasama dengan IATPI yang kebetulan juga akan mengadakan seminar tahunannya di ITS. Maka dihelatlah sebuah seminar yang mewakili kedua belah pihak.

Tema yang diambil dalam seminar ini adalah Masalah dan Teknologi Lingkungan di Negara Tropis. Dr Ir Nieke Karuanigroem MSc selaku ketua panitia mengatakan bahwa tema tersebut diambil karena banyaknya permasalahan lingkungan di negara tropis khususnya di Indonesia. ”Dibutuhkan solusi dan teknologi yang tepat untuk mengatasi masalah pencemaran, kerusakan lingkungan, sampai pergeseran iklim yang sering terjadi saat ini di Indonesia,” tuturnya.

Acara dibuka dengan sambutan dari Rektor ITS, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA. Dalam sambutannya ia menuturkan harapannya agar teknologi dalam bidang lingkungan dapat berkembang dengan baik. ”Teknologi memang diperlukan, tetapi perilaku manusia terhadap lingkungan juga perlu diperhatikan,” ungkapnya.

Setelah acara seminar dibuka, acara dilanjutkan dengan seminar utama yang diisi dengan tiga pembicara dari bidang yang berbeda. Mereka adalah Prof Dr Ir Sarwoko Mangkoediharjo MScES dari Teknik Lingkungan, Budi Yuwono dari Cipta Karya, dan Dr Priana Sudjono dari IATPI.

Peserta dari acara ini berasal dari berbagai multi disiplin ilmu di seluruh Indonesia. Tidak hanya sebagai pendengar, hampir seluruh peserta seminar ini akan mempresentasikan sekaligus mempublikasikan hasil penelitiannya. Tidak kurang dari 160 makalah hasil penelitian mereka dipresentasikan setelah acara seminar utama. Presentasi-presentasi tersebut dilakukan dalam 11 ruang terpisah di gedung rektorat dan juga di gedung jurusan Teknik Lingkungan.

Tanggapan positif terlontar dari mulut peserta seminar ini. Ahmad M contohnya. Mahasiswa S3 Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia ini menyampaikan apresiasinya terhadap tema yang diangkat. ”Sangat baik dan tentunya di sini kita bisa saling bertukar informasi dan solusi terhadap masalah lingkungan di Indonesia,” jelas Ahmad yang juga merupakan alumni pasca sarjana Teknik Industri ITS. (izz/tyz)