Tahun ini PMW, kompetisi bisnis plan mahasiswa ITS, digelar untuk kedua kalinya. ”Total ada 176 proposal yang sudah kami terima,” ujar Yeri Hartono, Kasubbag Kesma Kemahasiswaan BAAK ITS. Pria yang akrab disapa Yeri ini mengatakan, pendaftaran PMW sebenarnya ditutup Senin (11/6) lalu, namun karena masih terdapat sebagian proposal tanpa tanda tangan dosen pembimbing, pendaftaran akhirnya diundur hingga Jumat (17/6).

Saat proses pendaftaran, peserta diharuskan menyerahkan proposal bisnis sekaligus persyaratan lainnya berupa fotocopy kartu mahasiswa serta transkrip IPK. ”Proposal-proposal yang masuk akan diseleksi Panitia Kelompok Kerja Kewirausahaan (POKJA) kurang lebih dalam waktu satu minggu,” kata Yeri.

Bagi peserta yang proposalnya lolos seleksi maka diwajibkan mengikuti pembekalan. Tahun lalu, dari 155 proposal masuk, 106 diantaranya lolos seleksi. ”Tim yang lolos seleksi akan melanjutkan ke tahap presentasi,” imbuh Yeri.

Tahapan berikutnya adalah pengumuman tim yang berhak mendapat pendanaan atas program bisnisnya. Yeri mengatakan, sebelum proses pendanaan akan ada negosiasi modal antara peserta dan dosen reviewer. ”Setelah tercapai kesepakatan soal dana, mahasiswa harus merealisasikan bisnisnya tersebut,” jelas Yeri. Selama menjalankan usaha nantinya, para mahasiswa akan dimonitoring oleh tim POKJA.

Yeri menyebutkan dana hibah yang diterima untuk program PMW tahun ini sekitar 600 juta. Dibandingkan tahun lalu, jumlah ini lebih sedikit. Berdasarkan pengalaman PMW tahun 2010, tim menerima dana minimal 11 juta dan maksimal 32 juta. Tidak ada patokan pasti mengenai hal itu. Karena menurut Yeri, jumlah modal tergantung pada bisnis yang akan dijalankan.

Nantinya para peserta harus mengembalikan modal yang diberikan. Yeri menekankan, modal yang diberikan merupakan dana hibah sebagai pengembangan usaha karena itu setelah usaha berjalan, para penerima modal harus mengangsur. ”Melalui PMW ini, para mahasiswa diharapkan bisa memiliki jiwa wirausaha,” pungkas Heri. (fi/bah)