Pada KRSI kali ini, tim ITS mengusung robot tari yang diberi nama Adi’thatha, sedangkan PENS diwakilkan oleh robot Abimanyu. Kedua tim ITS-PENS ini bersama dengan 14 tim robot tari perguruan tinggi lain akan menampilkan robot yang bisa menari tarian Yogyakarta bernama Klono Topeng.
Pada pertandingan keenam, Abimanyu diadu keelokannya dalam menari dengan robot Be-Mask2 dari STMIK Teknokrat Bandar Lampung. Saat menari, Abimanyu melenggak-lenggok bak penari mengikuti iringan musik yang diperdengarkan.
Namun belum setengah perjalanan, Abimanyu terjatuh hingga tiga kali. Lawannya, Be-Mask2 juga sempat terjatuh namun dirinya tidak mampu berjalan jauh dan minim gerakan tarian. Hingga musik berhenti, lima juri sepakat memutuskan Abimanyu lebih unggul dari Be-Mask2.
Sedangkan Adi’thata yang berlaga pada pertandingan ketujuh, menghadapi robot Satria 177 dari Institut Teknologi Telkom (ITT) Bandung. Saat berlaga, tim Adi’thatha melakukan retry sekali, sedang Satria 177 melakukan retry dua kali. Dengan demikian, lima dewan juri memutuskan Adi’thatha lebih unggul dari Satria 177.
Di sisi lain, suguhan tarian dari robot yang bertanding ternyata dapat menghibur penonton yang hadir di tribun. Meski diminta untuk tidak mengeluarkan bunyi-bunyian apapun, ketika robot penari terjatuh, sontak penonton tertawa. "Yaaa…" sorak penonton diiringi gelak tawa kompak. (ton/hoe)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung