Acara pengarahan matrikulas ini adalah acara Kementerian Agama RI bagi calon penerima PBSB. Drs H. Choirul Fuad Yusuf Ss MA menjadi perwakilan dari Kementerian Agama RI dalam acara ini. Direktur Pendidikan Diniyah dan Kepesantrenan ini memberikan pembekalan kepada calon mahasiswa PBSB mengenai matrikulasi dan informasi tentang hak dan kewajiban mereka terhadap PBSB.

Matrikulasi sendiri merupakan pembekalan empat kemampuan dasar akademik yaitu kalkulus, Bahasa Inggris, Fisika, dan Keahlian Komputer. Di akhir matrikulasi akan dilakukan tes apakah calon penerima PBSB layak untuk menjadi mahasiswa di ITS. Dr Agus Zainal Arifin SKom MKom selaku pembina dari mahasiswa penerima PBSB atau CSSMoRA di ITS menyampaikan pentingnya matrikulasi bagi calon penerima PBSB. ”Selain sebagai tes, dengan matrikulasi diharapkan dapat memberikan bekal kemampuan dasar untuk menunjang kuliah mereka kemudian,” kata dosen Teknik Informatika ini.

Setelah pemberian pengarahan matrikulasi bagi calon mahasiswa baru PBSB selesai, acara dilanjutkan dengan pembekalan dan dialog tanya jawab bagi mahasiswa ITS yang sebelumnya telah menerima PBSB. Seluruh mahasiswa penerima PBSB dari seluruh anngkatan turut hadir disini. Berbagai hal mengenai permasalahan mahasiswa PBSB didiskusikan dalam acara ini.

Salah satu yang diperbincangkan adalah perihal kelanjutan dari program PBSB.Sesuai ketentuan, biasanya setelah lulus dari universitas, mahasiswa PBSB diharuskan mengabdi kepada pesantrennya selama kurang lebih tiga tahun. Permasalahannya adalah kadang-kadang bidang kompetensi yang dimiliki mahasiswa tidak sesuai dengan kebutuhan dari pesantrennya.”Jangan pusing, kementerian agama siap menampung dan menyalurkan potensi yang kalian miliki,” ujar Drs Syamsul Bahri, Kepala Seksi Kepesantrenan Kementrian Agama RI yang juga hadir dalam acara ini.

”Sangat bermanfaat, semua angkatan dari CSSMoRA bisa berkumpul dan saling sharing disini,” ujar Pamudi, mahasiswa Sistem Informasi penerima PBSB.(izz/yud)