ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
08 Mei 2011, 18:05

P-next Taklukan Harm-vy di Final KRI

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sebelum penentuan jawara digelar, pertandingan dibuka dengan perebutan juara ketiga. Pertandingan ini mempertemukan New-B, robot asal Universitas Brawijaya (UB) dan Deviana, robot STIMK Asia Malang. Laju kedua robot tak secekatan penampilan di semi final.

Poin Deviana tersebut dikumpulkan lewat tiga Joss Stick Post dan satu set Decoration Poin yang berhasil dipindahkan. Sedangkan New-B yang sebelumnya menjadi rival alot Harm-vy hanya mampu menyelesaikan tiga Joss Stick Post. Dengan poin ini, dipastikan Deviana berada di urutan ketiga.

Usai perebutan juara ketiga, pertandingan final pun dimulai. Kedua tim yang sama-sama menunjukkan penampilan luar biasa di babak semi final. Sejak awal pertandingan dimulai, baik Harm-vy dan P-next bertindak cekatan. Sayangnya, robot manual Harm-vy mengalami sedikit gangguan. Praktis, hal ini memperlambat Harm-vy menyelesaikan tugasnya.

Sementara, tim P-next sukses menyelesaikan tiap step pertandingan. Dengan waktu singkat, tiga Joss Stick Post berhasil disusun. Decoration Place berhasil dipindahkan oleh robot otomatis. Demikian dengan Decoration Point yang berhasil ditata dengan apik. Meski sempat mengalami kegagalan, sebuah Krathong (hiasan, red) berhasil diletakkan di tempatnya.

Di sisi lain, ternyata tim Harm-vy kembali mengalami gangguan pada robot otomatisnya. Sebanyak dua kali Harm-vy gagal memindahkan Decoration Poin ke tempatnya. Hal ini mengharuskan Harm-vy kembali mengambil Decoration Poin dari tempatnya.

Akhir pertandingan membawa P-next unggul jauh dari Harm-vy. P-next berhasil mengumpulkan 182 poin. Sedangkan Harm-vy hanya mampu mengumpulkan 70 poin. Dengan hasil ini, Harm-vy harus rela memberikan kemenangan kepada P-next.

Ditemui seusai bertanding, tim Harm-vy menerima kekalahan mereka. Mereka mengaku jika tim memang kurang persiapan. "Ada sedikit masalah pada sensor baca garis," terang Dhuha Abdul Aziz, driver robot manual Harm-vy.

Menanggapi menurunnya performance Harm-vy, Dhuha, sapaan akrabnya mengakui jika terjadi perbedaan strategi antara babak semi final dan babak final. Strategi pada babak final memang strategi baru. "Waktu uji coba lebih cepat," terangnya. Sayangnya, hal tersebut tidak terjadi di final ini.

Meski hanya meraih juara kedua, Harm-vy masih memiliki kesempatan untuk berlaga di KRI tingkat Nasional. Ditambah lagi, Harm-vy berhasil menyabet gelar Strategi Terbaik dalam KRI Regional IV ini. (ran/nrf)

Berita Terkait