Meski telah kali keempat belas digelar, Pimits tetap saja menjadi magnet bagi keluarga besar sivitas akademika ITS. Hal ini terlihat dari jumlah pengunjung yang mencapai angka puluhan ribu. ”Tak hanya civitas akademika ITS, pihak luar banyak yang datang,” terang Tangguh Biamantoro, Ketua PIMITS 14.

Diakui olehnya, PIMITS 14 telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satunya, dari jumlah perlombaan yang digelar. Seperti Waterfront City,  dan line tracer analog yang tidak ada di tahun sebelumnya.

Pembantu Dekan III Fakultas Teknologi Industri Ir. Wiratno Argo Asmoro M.Sc yang turut hadir dalam closing ceremony membenarkan hal tersebut. Ia mengungkapkan jika awalnya PIMITS digelar hanya sebagai miniatur dari Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). ”Dilihat secara keseluruhan sudah jauh berbeda dari kali pertama, bahkan dari tahun sebelumnya,” ungkapnya.

Acara ini juga dihadiri Presiden BEM ITS, Dalu Nuzlul Kirom. Dalam kesempatan sambutannya, Dalu melihat PIMITS dari segi yang berbeda. Menurutnya, PIMITS 14 ini bukanlah sebuah pencapaian. ”Apa yang terlaksana saat ini adalah media pembelajaran untuk penyelenggaraan PIMITS 15 tahun depan,” papar Dalu.

Selain itu, mahasiswa Teknik Elektro ini juga mengungkapkan jika PIMITS 14 ini adalah wadah bagi seluruh mahasiswa ITS untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat. ”ITS itu praktek, bukan sebatas kelas saja,” ungkapnya.

Senada dengan PD III FTI ITS, Dalu membenarkan jika PIMITS merupakan langkah awal menuju impian besar ITS sebagai juara umum PIMNAS. Dari sini, mahasiswa banyak belajar dan merasakan seperti apa suasana PIMNAS sesungguhnya. ”Apalagi, PIMITS kali ini diadakan sebelum berlangsungnya monev 4 ITS. Sehingga persiapan mahasiswa jauh lebih besar,” kata mahasiswa angkatan 2007 ini.

Pesta penutupan ini pun dimeriahkan oleh berbagai performance Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan himpunan mahasiswa jurusan. Seperti Paduan Suara Mahasiswa (PSM) dan Granada.

Berakhirnya PIMITS 14 ini memberikan kesan tersendiri bagi Bimo, selaku Ketua Panitia. Hampir setahun ia menyusun acara icon ITS ini bersama timnya.”Kami seakan bukan kepanitiaan, tetapi organisasi,” terang mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan ini.

Berbagai cerita pun terurai. Mulai dari tahap persiapan hingga detik-detik berakhirnya acara. Tak sedikit panitia yang harus rela begadang, tidur di Grha, tempat berlangsungnya acara, demi mempersiapkan acara. Tak sedikit pula pihak panitia yang akhirnya jatuh sakit. ”Sebuah rasa bangga luar biasa karena acara ini mendapat apresiasi yang sangat baik dari seluruh civitas akademika ITS,” ungkap Bimo. (ran/niv)