Di pintu keluar ITS dekat Sakinah, bundaran ITS, dan jembatan kecil yang sering disebut sebagai Jembatan Shiratal Mustaqim, tampak beberapa mahasiswa sedang membawa kardus. Mereka menawari para pengguna jalan yang melewati daerah tersebut agar turut berpartisipasi untuk menggalang dana. Dana yang terkumpul nantinya ditujukan kepada mahasiswa yang kesulitan membayar SPP dan SPI, khususnya angkatan 2011. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari mulai dari hari Senin (18/4).

Kebijakan pemerintah yang menginstuksikan agar setiap perguruan tinggi negeri (PTN) menyediakan jatah untuk mahasiswa baru dari berbagai jalur ditanggapi oleh para mahasiswa. Pasalnya, kebijakan terbaru menetapkan 60% dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), 20% dari beasiswa, dan 20% menurut kebijakan kampus sendiri. ”Dengan demikian, biaya SPP dan SPI meningkat,” ungkap Dalu Nuzlul Kirom, Presiden BEM ITS.

Dalu mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan sebuah aksi untuk menanggapi kenaikan SPP dan SPI. Dengan gerakan tersebut, Dalu ingin menunjukkan bahwa mahasiswa bisa melakukan aksi nyata sebagai reaksi atas naiknya kedua iuran mahasiswa tersebut. ”Mendorong dan dan menunjukkan bahwa mahasiswa juga peduli dan bersikap proaktif terhadap kondisi ini,” paparnya.

Selain itu, mahasiswa Teknik Elektro ini juga menyampaikan bahwa hal ini akan menyemangati mahasiswa agar tidak hanya bersikap pasrah. Karena jika hanya mampu bersikap pasrah, kurang menunjukkan sikap proaktif dan peduli. Ia juga tidak ingin mahasiswa dinilai mampu mengkritisi saja, tetapi juga mampu melakukan aksi nyata untuk menghadapi naiknya SPP dan SPI. ”Mahasiswa tidak hanya mampu berteriak saja, tapi juga bisa menunjukkan bahwa mahasiswa juga mampu bergerak,” terang mahasiswa asal Surabaya ini.

Terkait pelaksanaan kegiatan ini, Dalu mengatakan bahwa hari Kamis akan dilakukan penggalangan melalui jurusan-jurusan. Pada hari itu juga, Dalu akan mengadakan presidium dengan para ketua himpunan dari setiap jurusan yag ada di ITS. Presidium tersebut nantinya akan menentukan apakah penggalangan dana tersebut diperpanjang atau tidak waktu pelaksanaannya.

Ke depannya, mahasiswa semester delapan ini berharap agar semua mahasiswa ITS ikut mensukseskan kegiatan ini. Baik dengan cara menjadi relawan ataupun donatur. Selain itu, Dalu juga berharap agar gerakan tersebut dapat menjadi dana abadi. Karena yang biasanya terjadi adalah memberikan perpanjangan waktu untuk pembayaran SPP dan SPI. "Di sini, diharapkan dapat memberikan bantuan nyata berupa dana untuk mengatasi masalah mahasiswa yang kekurangan," pungkasnya. (nir/hoe)