ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
19 April 2011, 09:04

Lestarikan Mangrove Lewat Permainan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Menurut Nur Hamidah, menumbuhkan kesadaran cinta lingkungan memang harus dilakukan sejak usia dini. Untuk itulah, siswa Sekolah Dasar (SD) menjadi pilihan tepat sebagai target PKMM ini. Sebab, mengubah pola pikir anak-anak dalam memandang sesuatu itu lebih mudah. “Kami pilih siswa SDN Tambak Wedi,” tutur mahasiswi yang kerap disapa Mida.

Ada alasan khusus SD tersebut dijadikan target penggalakkan pelestarian mangrove. “Lokasinya strategis, dekat pantai yang terdapat tumbuhan mangrove,” ulasnya. Diakui Mida, masyarakat sekitar pantai masih kurang peduli terhadap kelestarian tanaman satu ini. Selain itu, tim Mida juga memilih lokasi pantai Ria Kenjeran sebagai target penanaman. Pasalnya, masih banyak lahan berpotensi di tepi pantai yang menguntungkan jika dilakukan penanaman.

Sebagai pengawalan, tim Mida memberikan penyuluhan mangrove lewat permainan Treasure Hunt. “Ini permainan mencari harta karun,” tutur mahasiswi angkatan 2008 tersebut. Penyuluhan tersebut dibantu oleh Tunas Hijau Surabaya.

Lebih detail, Mida menjelaskan, dalam permainan ini siswa dibagi menjadi beberapa tim. Dimana satu tim terdiri dari lima hingga enam anggota. Tugas dari tiap tim adalah mencari informasi ke masing-masing pos sembari mengucapkan kata sandi. “Kata sandinya berhubungan dengan mangrove,” ujar Mida.

Dalam permainan tersebut terdapat empat pos. Tiap pos menyimpan sebuah puzzle yang dibutuhkan siswa. Untuk memperolehnya, siswa diharuskan menjawab pertanyaan seputar mangrove. Mulai dari bagaimana tumbuhan mangrove hingga manfaat penanamannya. “Semua siswa terlihat antusias. Bahkan, guru juga terlibat aktif,” ungkap Mida.

Setelah penyuluhan, siswa diajak Take Action yakni simulasi penanaman lima ratus mangrove di pantai Ria Kenjeran. Mengenai pengadaan bibit, tim Mida dibantu Dinas Pertanian Jawa Timur. Ia mengungkapkan, dengan praktik langsung, siswa bisa melihat lebih dekat bagaimana kritisnya lahan mangrove.

Ke depan, tim Mida akan melakukan controlling secara berkala. Ia berharap, melalui kegiatan ini, akan terbentuk komunitas pencinta lingkungan yang digawangi siswa SD. (esy/nrf)

Berita Terkait