ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
16 April 2011, 21:04

Kunjungi ITS, Mendiknas Bahas Program Bidik Misi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Untuk meninjau pelaksanaan program tersebut, Sabtu (16/4) Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA hadir secara khusus untuk berdialog langsung dengan para penerima Beasiswa. Acara yang digelar di Gedung Grha ITS ini praktis disambut antusias oleh para mahasiswa. Tak tanggung-tanggung, hampir seluruh mahasiswa penerima bidik misi baik dari ITS, PENS maupun PPNS menghadiri acara tersebut.

Tak hanya Mendiknas, acara ini pun didampingi oleh Prof  Dr Ir Triyogi Yuwono DEA, selaku Rekor ITS. Selain keduanya Direktur PENS dan Direktur  PPNS, para Pembantu Rektor (PR), Dekan, Pembantu Dekan (PD) hingga para  Ketua Jurusan (Kajur) ikut hadir.

Acara ini dikemas dengan cara yang berbeda. Jika biasanya peserta duduk di kursi, kali ini mereka diarahkan untuk lesehan di lantai. “Biar lebih hangat,” ujar Triyogi sambil mengarahkan. Cara ini terbukti berhasil. Suasana menjadi lebih cair dan peserta menjadi lebih dekat.

Dalam kesempatan ini, Nuh banyak melakukan interaksi langsung kepada para mahasiswa mengenai seluk beluk keluarga dan pelaksanaan Bidik Misi di ITS. Salah satunya kepada Vera Maya Andini, mahasiswa Teknik Geomatika. Tak ketinggalan Nuh juga menanyakan IP yang didapat dari para mahasiswa. Dari hasil dialog tersebut, diketahui bahwa para mahasiswa memang berasal dari keluarga tidak mampu tetapi memiliki prestasi akademik yang bagus.

Nuh juga mengkritisi suatu pandangan yang menyebutkan jika orang miskin dilarang kuliah. “Sekarang bukan jamannya lagi,” terang alumni Teknik Elektro ITS itu. Selama memiliki kemampuan akademik, siapapun berhak untuk kuliah.

Dalam kesempatan ini, Nuh menekankan satu hal. Yaitu, mahasiswa penerima Bidik Misi tidak boleh dipunggut biaya apapun apalagi yang memberatkan mahasiswa. "Kuliah aja diberi uang saku, kok disuruh bayar," candanya disertai tepuk tangan dari para peserta.

Mantan Rektor ITS ini secara terang menyimpulkan jika mahasiswa Bidik Misi mempunyai tiga keunggulan. Yaitu, Niat yang kuat dan ikhlas, optimisme dan self confidence. “Saya yakin, mahasiswa Bidik Misi tidak akan pernah melupakan siapa jati dirinya,” tegasnya. Lewat inilah diharapkan, akan mampu memutus mata rantai kemiskinan dari keluarga, masyarakat hingga bangsa.

Ada satu hal yang menarik disampaikannya. Kehormatan sebuah perguruan tinggi bukan dinilai dari berapa banyak mobil yang berjejer, tetapi dinilai jumlah orang yang hidup berat di kampus.

Eko Jandy Pratama, Ketua Mahasiswa Bidik Misi ITS 2011 sangat mengapresiasi acara ini. “Lewat acara ini, saya mewakili teman-teman ingin berterima kasih kepada Mendiknas atas beasiswa yang diberiakan kepada kami,” terangnya.

Ditemui di akhir acara, Nuh menyampaikan jika Bidik Misi adalah sebuah alat untuk memberikan karpet merah kepada mereka yang kurang mampu. Untuk tahun 2011, kuota yang diberikan masih sama yaitu 20.000 mahasiswa seluruh Indonesia. “Tetapi, jumlah uang saku naik dari 500 ribu menjadi 600 ribu,” jelas Nuh.

Menanggapi hal ini, Triyogi juga menyampaikan jika untuk tahun ini ITS memberikan 450 kursi untuk mahasiswa Bidik Misi. Dari hasil seleksi administrasi dan akademik sejumlah 438 kursi telah terisi lewat jalur SNMPTN undangan. “Sisanya, akan diambilkan dari SNMPTN tertulis,” terangnya. (ran/yud).

Berita Terkait